Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fast Decision Smart Decision, Sebuah Kompetensi Society 5.0

22 Maret 2019   08:47 Diperbarui: 24 Maret 2019   13:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita butuh memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat (Ilustrasi gambar : www.dailyasianage.com)

Memperluas Wawasan Luas di Suatu Bidang
Seorang pakar kuliner sekalipun tidak akan memiliki kemampuan untuk menilai pemain muda berbakat dalam permainan sepak bola sebaik yang dimiliki oleh talent scout yang sudah memahami seluk beluk permainan ini sekian lama. Wawasan yang dimiliki ahli kuliner tidaklah sebanding dengan wawasan talent scout yang sehari-harinya menggeluti olah raga ini. 

Begitu juga sebaliknya, seorang talent scout tidak akan setara kapasitasnya dalam menilai kuliner dibandingkan pakar kuliner tadi. Masing-masing memiliki wawasan dengan ranah atau bidang yang berbeda. Spesialisasi atau preferensi setiap orang bisa jadi berbeda-beda satu sama lain, sehingga kemampuan mereka dalam menilai pun akan berbeda-beda pula.

Ketika kita setiap hari bergelut dengan data statistik dan angka-angka, maka secara alamiah kita akan lebih peka dalam menilai sebuah data sejenis yang disajikan kepada kita. Prinsip serupa terjadi di berbagai bidang yang lain dengan catatan penting bahwa wawasan kita haruslah menyeluruh terhadap bidang tersebut. Bukan sekadar wawasan parsial semata. 

Tokoh detektif fiktif, Sherlock Holmes, berpandangan bahwa otak seseorang ibarat sebuah atap rumah dengan pengetahuan yang disimpan dalam memori sebagai genting rumahnya. Apabila pengetahuan baru masuk, maka ia akan menggantikan pengetahuan lama yang sudah ada di otak kita seperti halnya sebuah genteg baru yang akan bisa dipasang apabila melepas genteng yang lama terlebih dahulu. 

Bertumpuknya informasi di dalam otak seseorang di satu sisi memberikan keuntungan, namun di sisi lain juga menimbulkan kerugian. Keuntungannya mungkin kita memiliki wawasan yang beragam, sedangkan kerugiannya adalah kita tidak memiliki wawasan yang mendalam. Orang-orang yang punya kapasitas mumpuni menilai sebuah bisnis adalah mereka yang telah berkecimpung lama di sana. Seperti halnya talent scout atau pakar kuliner yang menghabiskan sebagian besar kehidupannya berkecimpung pada bidangnya masing-masing.

Kontinuitas Mengasah Informasi
Menanamkan pengetahuan dalam satu bidang tertentu dalam durasi lama membuat seseorang memiliki feel tertentu. Dalam artikel saya sebelumnya, Membuat Keputusan Berdasarkan "Feeling", sebagian sudah saya singgung bahwa kunci utama seseorang agar memiliki kemampuan mengambil keputusan secara tepat adalah kualitas wawasan yang tersimpan di alam bawah sadarnya. Storage informasi di alam bawah sadar memiliki kemampuan luar biasa dalam mendukung kita ketika butuh memutuskan sesuatu secara cepat. 

Apabila kita menginginkan hasil keputusan cepat tersebut juga menjadi keputusan yang tepat, maka kita harus mengisi storage informasi di alam bahwa sadar kita dengan informasi-informasi valid yang memiliki korelasi erat dengan sesuatu yang diputuskan tersebut. 

Di sinilah arti penting memilih dan memilah informasi mana saja yang perlu untuk disimpan dan mana yang tidak perlu. Jangan sampai basis data yang tersimpan di dalam sistem bawah sadar kita justru saling bertolak belakang satu sama lain. Akhirnya kita menjadi berlama-lama dalam mengambil keputusan.

Mengasah kemampuan dalam bidang tertentu haruslah dilakukan dari waktu ke waktu. Mau tidak mau kita dituntut untuk menjadi seorang spesialis apabila menginginkan kemampuan lebih dalam menilai. Sehingga tidak jarang kita jumpai orang-orang yang berkonsultasi dalam bidang hukum, konsultasi psikologi, konsultasi bisnis, dan lain sebagainya kepada orang-orang yang dianggap expert di bidangnya. 

Mereka ahli karena mereka sudah membiasakan diri dengan suatu bidang dan fokus mendalami bidang tersebut. Membiasakan diri terhadap sesuatu memungkinkan kita untuk tahu lebih banyak dan lebih dalam tentang sesuatu tersebut. 

Alam bawah sadar kita yang telah merekam berbagai jenis informasi dari suatu bidang tertentu akan menyusun algoritmanya sendiri sehingga ketika kita menjumpai suatu persoalan dalam bidang tersebut maka keputusan cepat bisa dimunculkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun