Mohon tunggu...
Afwa Pahlevi
Afwa Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/23107030115/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Polusi Udara di Langit Biru Yogyakarta

1 Maret 2024   01:15 Diperbarui: 1 Maret 2024   01:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta merupakan salah satu primadona untuk destinasi para wisatawan di berbagai wilayah. Kebudayaan yang klasik serta keindahan alamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu kota ini seringkali menjadi tempat untuk menikmati hari tua. Langit birunya juga sering dibandingkan dengan langit yang ada di Jakarta yang kusam akibat polusi. Namun, apakah langit biru Jogja berbanding lurus dengan bersihnya udara Jogja?

Rupanya yang dapat diperoleh adalah jawaban yang mengejutkan atas fakta yang terjadi di lapangan. Berdasarkan data yang terdapat pada aplikasi nafas, yaitu aplikasi pemantau kualitas udara, faktanya udara di Jogja tidak sebersih apa yang dipikirkan oleh banyak orang. Pada hasil pengamatan dalam 18 hari terakhir, tercatat bahwa kualitas udara Jogja berada di taraf sedang---tidak sehat. Hal ini menjadi penting karena polusi udara bukanlah sesuatu yang dapat dianggap remeh karena menyangkut persoalan kesehatan.

Di Yogyakarta, nafas memiliki lima titik pemantauan kualitas udara, lima titik tersebut antara lain: Sorowajan, Sayidan, Gondolayu, Universitas Gadjah Mada, dan Papringan. Dari lima wilayah tersebut, Sorowajanlah yang memiliki Air Quality Indeks (AQI) paling tinggi di angka 155.  Angka tersebut berdasarkan pemantauan per 29 Februari 2024 pada pukul 22.55 WIB

Data yang tersaji berbanding lurus dengan rata-rata kualitas udara di wilayah Sorowajan selama 18 hari terakhir dimana kualitas udara yang moderat cenderung berbahaya menghiasi diagram.

Aplikasi nafas/dok. pri
Aplikasi nafas/dok. pri

Jika selama ini top of mind polusi udara berada di Jakarta maka tidak adil jika tidak mengomparasikan kualitas udara Jakarta dalam 18 hari terakhir dengan kualitas udara di Jogja. Berikut data kualitas udara yang ada di Jakarta Pusat tepatnya di wilayah Gambir per 29 Februari 2024 pukul 23.05 WIB.

Aplikasi nafas/dok. pri
Aplikasi nafas/dok. pri

Dan berikut ini data mengenai rata-rata harian kualitas udara selama 18 hari terakhir di wilayah Gambir, Jakarta Pusat.

Aplikasi nafas/dok. pri
Aplikasi nafas/dok. pri

Jika dua data yang tersaji tersebut dikomparasikan, maka pasti banyak pihak bertanya-tanya mengapa kualitas udara di Jogja bisa lebih buruk jika dibandingkan dengan Jakarta. Dapat dilihat rata-rata dalam 18 hari terakhir bahwa kualitas udara di Sorowajan lebih buruk dari pada Gambir. Akan tetapi, realitasnya adalah kualitas udara di Jogja tidak bisa dikatakan baik karena klasifikasi AQI yang baik berada di angka 0-50 sedangkan di Sorowajan melebihi dari 50 dan cenderung berada di angka 101-150 yang dimana tidak sehat untuk beberapa kelompok yang sensitif. Lalu apa yang membuat kualitas udara di Jogja menurun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun