Mohon tunggu...
Afwanul Fajri
Afwanul Fajri Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

nama:Afwanul Fajri Tempat tanggal lahir: Jember, 22-januari-2000 alamat: Dusun Krajan RT 002 RW 008 Tutul Balung kecamatan: Balung kabupaten: Jember profinsi: Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealisme dan Tokoh-tokohnya

2 April 2020   17:12 Diperbarui: 2 April 2020   17:06 2724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Warohmatullahi wabaroka'tuh
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme.
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi dalam ide, karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering juga disebut sebagai lawan dari aliran realisme, tetapi aliran ini justru muncul atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi.
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang bayang, yang terdapat dalam akal fikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya dengan ide atau gagasan, seorang realisme tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, riil, empiris, bisa di pegang, bisa diamati dan lain lain. Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa di terima oleh panca indra).
Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita citakan pemikiran atau ide tertinggi. Secara kelembagaan institusional, maka pendidikan akan didominasi oleh fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Di ranah pendidikan dasar, akan di dominasi oleh konsep konsep dan pengertian pengertian secara devintif tentang segala sesuatu. Tetapi, menurut psikologi perkembangan peserta didik terdapat tahap tahap perkembangan pemikiran siswa.
Idealisme juga  merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal fikiran manusia. Sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia. Dalam pendidikan, idealisme merupakan suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan, hal tersebut bisa dilihat pada metode dan kurikulum yang digunakan, idealisme mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga menjadikan peserta didik mampu menggunakan akal fikiran atau idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
B. Tokoh Tokoh Idealisme
1. Plato (347 -- 477 Sb.M)  
Menurut plato kebaikan merupakan hakikat tertinggi dalam mencari kebenaran, tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah mengetahui ide maka manusia akan mengetahui jalan yang pasti dan menggunakan ide tersebut sebagai alat untuk mengukur mengklarifikasikan dan menilai sesuatu yang di alami di kehidupan sehari hari.
2. Immanuel kant (1724 -- 1804)
Ia menyebutkan bahwa filsafat idealisme transendental atau idealis kritis menitik beratkan pada pemahaman tentang sesuatu itu datang dari akal murni dan yang tidak bergantung pada sebuah pengalaman.
3. G. W. F. Hegel (1770 -- 1031 M.)  
Inti dari filsafat Hegel adalah konsep Geists (Roh atau spirit) suatu istilah yang diilhami oleh agamanya ia berusaha menghubungkan yang mutlak dengan yang tidak mutlak yang mutlak itu roh atau jiwa menjelma pada alam dan dengan demikian sadarlah ia akan dirinya roh itu dalam intinya ide (berfikir)
4. David Hume  
Model pemikiran hume bercorak skeptis, dimana ide dan rasio tidak melebihi pengalaman ia sangat menekankan aspek pengalaman daripada rasionalitas dalam menjelaskan segala sesuatu. Ia juga berusaha mengkritisi keyakinan keyakinan (tradisi) yang sudah ada sebelumnya meski demikian, hume juga menyadari keterbatasan akal budi untuk mengungkap sesuatu. Hume juga berpendapat bahwa moral hanya berdasarkan pada perasaan.
5. Al Ghazali
Al ghazali merupakan ornganut paham idealisme, ia termasuk kelompok sufistik yang banyak menaruh perhatian besar terhadap pendidikan, karena pendidikanlah yang banyak menentukan corah kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. Al ghazali lebih cenderung pada paham empirisme, itu di sebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik. Menurut al ghazali seorang anak tergantung pada orang tua yang mendidiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun