Mohon tunggu...
Afsokhi Abdulloh
Afsokhi Abdulloh Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk bersenang-senang

www.afsokhq.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Transisi: Tutorial "Move On" Jadi Lebih Mudah

1 November 2021   11:34 Diperbarui: 1 November 2021   11:56 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: renebook.com

Kemarin saya datang ke pernikahan seorang teman. dia wanita yang menikah dengan pria yang baru dikenalnya 2 bulan. sebelumnya, dia sudah berhubungan dengan satu pria lain selama bertahun-tahun.

Pernikahan merupakan salah satu transisi yang krusial. di mana kita harus memilih jalan yang membawa kita menyisakan masa hidup bersama seseorang. dan untuk memilih jalan ini, tidak mudah. apalagi sebelumnya kamu sudah dekat dengan orang lain, tapi memilih menikah dengan orang baru.

Hal semacam ini agaknya sering terjadi di sekitar kita. pengalaman transisi seperti ini tentu memerlukan pertimbangan yang rumit. di mana kamu harus memutuskan hubungan lama untuk hubungan baru.

Ada kalanya kita menghadapi situasi yang membuat kita bimbang. apakah keputusan yang akan diambil selanjutnya dapat mengubah dirimu dalam 4 tahun ke depan, atau bahkan dalam hitungan jam.

Kita sering mendengar kata transisi, di mana kita mengalami perubahan yang signifikan dalam diri kita. namun, di dalam momen krusial tersebut, terkadang kita salah mengambil keputusan. atau yang kita kira itu adalah momen transisi, ternyata bukan.


Terkadang kita sering menolak perubahan, ternyata bisa saja itu adalah transisi. untuk mengetahui apa itu transisi, kita bisa identifikasi dengan: apa yang berakhir, apa yang akan kita pertahankan dan tinggalkan, dan cara lama apa yang perlu dilepaskan.

Disadari atau tidak, kita sering mengalami fase transisi. seperti pindah tempat kerja, pasangan yang meninggalkanmu, atau sahabat yang meninggal dunia. kejadian-kejadian ini membuat kita berada di fase memulai sesuatu yang baru, meski diseliputi kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan.

Dalam fase transisi, permulaan adalah pengakhiran. maksudnya, ketika kamu ingin melupakan pasangan yang meninggalkanmu, mulai untuk membentuk dirimu-yang-baru-tanpanya. atau ketika kamu mendapat pekerjaan baru, otomatis kamu meninggalkan pekerjaan lama. terkadang proses ini tidak begitu terasa dan rill, padahal ia begitu penting.

Sepanjang hidup kita, kita pasti akan mengalami fase transisi. hal ini sudah tidak bisa ditawar lagi. meski terkadang kita sangat takut akan perubahan, dan karena pada dasarnya manusia sangat suka dengan zona nyaman, namun faktanya kita harus terus bergerak. ke atas atau ke bawah, ke kiri atau kanan.

Dalam fase transisi, ada satu step yang sangat menentukan apakah kita bisa melewati fase ini atau tidak. ia adalah zona netral. zona ketika kamu dihadapi sebuah perubahan: kamu ingin sendiri tanpa diganggu orang lain. menentukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan mulai melangkahkan kaki.

Kamu pergi ke tempat sepi dan berharap mendapatkan jawaban. sebenarnya ini adalah hal yang wajar dilakukan orang untuk menepi sejenak dan 'mereview' kembali apa yang sudah terjadi sejauh ini. singkatnya, kita mengidentifikasi untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat.

Kita bisa melihat 'transisi' dengan kejadian yang melekat di kepala kita, hal yang menjadi sebab kenapa hidupmu berubah. misalnya ada satu masa ketika kamu mengambil smartphone pasanganmu dengan paksa dan melihat hal yang tidak seharusnya kamu lihat, yang kemudian membuat hubunganmu menjadi renggang kemudian putus.

Ada banyak keputusan-keputusan yang kita kira tidak berefek apa-apa, ternyata adalah awal mula dari transisi.

"saya mengatakan bahwa susunan transisi adalah pengakhiran, kemudian zona netral, kemudian permulaan baru. tetapi dalam kehidupan banyak orang, urutannya tidak selalu berjajar rapi. (212)

Melalui buku ini, kita bisa belajar untuk menjadi lebih bijak ketika dihadapkan dengan transisi. membuat keputusan yang tepat dan tidak gegabah. dan berani mengambil keputusan setelah menimbangnya dengan matang.

Terlepas dari ini semua, penulis menulis buku ini beranggapan bahwa kamu benar-benar sudah siap dengan transisi. ia tidak berbicara apakah tabunganmu cukup untuk keluar dari pekerjaan saat itu juga, dan lain-lain mengenai materi.

Untuk itu, sangat penting bagi kita sebelum mengambil keputusan, alangkah baiknya hal-hal yang fundamental harus benar-benar dipersiapkan.

dalam zona netral, penulis menyarankan:

"Kali ini saja, anda tidak mesti menghasilkan atau mencapai sesuatu. Jika anda bahagia, bahagialah. Jika anda bosan, bosanlah. Jika anda kesepian atau sedih, kesepian dan bersedihlah. Tidak ada reaksi yang lebih baik yang seharusnya anda tunjukkan dengan pengalaman itu. Apa pun perasaan anda, itulah anda, dan anda di sana untuk menyepi (....).

Karena transisi kehidupan tak lain semacam ritus peralihan yang terkubur, suka atau tidak, kehidupan anda akan menyerap suasana simbolis pada saat-saat semacam ini." (221)

Transisi tidak selamanya berkaitan dengan apa yang terjadi di luar kita, namun juga di dalam kita seperti perkembangan kita dari masa ke masa. dari anak-anak, remaja, hingga tua. panduannya dapat kamu baca di buku ini.***

Transisi

Memahami Proses perubahan dalam Hidup
Strategi Mengatasi Masa-Masa Sulit yang Menyakitkan dan Membingungkan dalam Hidup Anda

Penulis          : William Bridges

Genre            : Self-Help/Self-Improvement/Motivation

Halaman      :  296 hal

Ukuran         : 14 x 21 cm

Cover            : Soft Cover

Cetakan        : Juli 2021

ISBN             : 978-623-6083-14-7

Penerbit       : Renebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun