[caption id="attachment_132530" align="alignnone" width="630" caption="Ilustrasi (aremagz.com)"][/caption] Realisasi program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Sleman serentak pada 5 Oktober mendatang. Pelayanan proses tukar KTP lama ke KTP elektronik akan dilaksanakan serentak di 17 kecamatan. Demikian informasi yang saya dapatkan saat berkunjung ke Kantor Kecamatan Cangkringan hari ini (21/9/2011). Menurut rencana, pengurusan e-KTP akan dipusatkan di tiap-tiap kantor kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah administratif Kabupaten Sleman. Saat tiba di kantor kecamatan, saya langsung mengutarakan niat saya membuat KTP Elektronik. Pasalnya, di hampir semua media lokal Yogyakarta dan Sleman diberitakan bahwa realisasi KTP Elektronik dimulai pada 20 September. Nyatanya, hingga hari ini kantor kecamatan masih sepi. Hermanto dari Bagian Pelayanan Umum Kantor Kecamatan Cangkringan menjelaskan,  sebetulnya memang di media tersebar kabar bahwa realisasi KTP Elektronik pada 20 September 2011. Akan tetapi, berdasarkan instruksi terbaru dari Dinas Kependudukan Kabupaten, pelaksanaan resmi baru akan dilaksanakan dari awal Oktober hingga akhir Desember 2011. Selain itu, dalam realisasi ini pelayanan setiap hari nantinya akan dibatasi 200 orang. "Kita prioritaskan penduduk asli dulu, yang terdaftar dan sudah memiliki KTP asli," katanya. Jelasnya lagi, nantinya setiap pemegang KTP Sleman akan mendapatkan undangan pengurusan dari kelurahan tempat tinggal. "Akan disurati ke setiap penduduk melalui kelurahan, karena pengurusan setiap hari dibatasi, jadi silakan nanti tunggu giliran pengurusan, sampai terakhir bulan Desember," katanya. Berdasarkan program nasional, realisasi KTP elektronik ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, sehingga mulai 2012 mendatang KTP bentuk lama sudah tidak berlaku. Di Kabupaten Sleman sendiri, proses pelaksanaan KTP elektronik sempat beberapa kali menemui kendala. Selain masalah logistik alat yang sempat tersendat pengadaannya, pendataan penduduk asli akan membutuhkan waktu lebih lama mengingat sebagian penduduk adalah korban Merapi yang kehilangan dokumen-dokumen kependudukannya. Meski demikian, Hermanto meyakinkan bahwa pada 5 Oktober 2011 mendatang realisasi bisa dipastikan terlaksana. Bagi penduduk yang ingin mendaftarkan program KTP elektronik, diwajibkan membawa KTP lama disertai Kartu Keluarga dan undangan yang berisi tanggal giliran pengurusan. Program KTP elektronik merupakan salah satu terobosan program nasional yang didasarkan pada Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Selain sebagai tanda identitas, secara nasional program ini ditujukan untuk mengantisipasi kejahatan kependudukan dan terorisme. Bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang program e-KTP, silakan baca di sini.