Mohon tunggu...
afri meldam
afri meldam Mohon Tunggu... Freelancer - penyuka jengkol, ikan segar, dan rempah

Lahir di sebuah desa kecil di pedalaman Sumatra. Menghabiskan masa kanak-kanak dengan mandi di sungai dan bermain lumpur di sawah. Mempunyai ikatan dengan ikan-ikan. Kini tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Ruang Pesawat yang Bersih...

8 November 2017   14:02 Diperbarui: 8 November 2017   14:26 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang petugas kebersihan melakukan pengecekan ulang di bagian kompartemen barang penumpang/dokumentasi pribadi

Tak banyak mungkin yang menyaksikan pemandangan seperti ini: pekerja kebersihan menyisir setiap celah di dalam kabin dan galley (dapur) pesawat; memungut sampah permen atau bungkus makanan; mengepel lantai dan menyedot debu yang menempel di karpet; mengganti seat cover yang kotor; memasang headrest cover yang baru; dan mengosongkan tong sampah berisi limbah para penumpang selama terbang.

Waktu transit pesawat untuk tipe Boeing 737-800 NG biasanya berkisar antara 45-50 menit (terhitung dari saat pesawat berhenti hingga siap untuk diberangkatkan kembali/take-off). Begitu semua penumpang turun,para pekerja kebersihan ini akan segera masuk ke kabin dan dengan cekatan melaksanakan tugas masing-masing. Tak jarang mereka harus berhadapan dengan hal-hal yang mungkin bagi sebagian kita menjijikkan: muntahan penumpang yang tercecer di lantai; bekas kencing anak kecil yang ngompol; atau sisa makanan entah apa yang sengaja dibuang oleh penumpang. Belum lagi mereka yang kebagian tugas membersihkan lavatory (kamar kecil).

Dalam hitungan menit semua harus selesai. Pesawat harus kembali bersih,rapih,dan wangi seperti sediakala.

Saya pernah bertanya pada para petugas bekersihan ini,berapa jumlah rata-rata pesawat yang harus mereka bersihkan dalam sehari. Di Seokarno-Hatta atau Juanda Surabaya mereka bisa membersihkan sampai 13 pesawat. Di bandara-bandara kecil jumlahnya lebih sedikit namun waktu kerjanya kurang lebih sama.

Semua demi kenyamanan penumpang.

Dan tak banyak penumpang yang menyadari akan hal ini. Mereka hanya tahu duduk dengan nyaman,dan terbang dengan selamat sampai ke tujuan masing-masing. Atau bisajadi banyak yang sebenarnya tahu namun bersikap masabodo. Mereka mungkin sesekali berpapasan dengan para pekerja kebersihan ini,namun mungkin tak banyak yang merasa harus berterima kasih.

Ya,para pekerja kebersihan ini adalah salah satu contoh mereka yang bekerja di belakang layar. Mereka yang tidak mengenal siapa Anda,profesi dan jabatan Anda,namun dengan ikhlas bekerja memastikan kenyamanan Anda semua.

Tak ada salahnya jika sesekali ketika kebetulan bertemu mereka Anda mengucapkan terima kasih. Atau mungkin menyelipkan mereka di antara doa-doa yang Anda panjatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun