Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - BINUSIAN

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangis yang Terpantik di Atas Ranjang

31 Mei 2020   04:45 Diperbarui: 31 Mei 2020   14:16 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://unsplash.com/photos/ZV_C5Fel8jk

***

Malam tiba, aku membangunkannya yang masih nyenyak dan dia pun membuka mata pelan-pelan.

"Bangun Sayang, yuk bangun yuk! Balik kosmu yuk Abang antar!" kataku.

Dia tak menjawab, tapi langsung saja dia mendaratkan kecupan di pipiku. Aku yang sedari tadi menahan diri pun akhirnya membalas kecupannya dengan lumatan di bibir. Hehe, sial. Logikaku dikontrol nafsu yang tak kuasa menahan libido.

Tak berlangsung lama, dia pun mendorongku dan bergegas duduk. Aku selalu suka dengan ekspresinya yang demikian. Lucu! Hahaha.

"Abang ih, genit kalinya..." rengeknya manja sambil mengusap bibir.

"Kenapa? Enak, kan?" Hahaha!" kataku yang kemudian bangun dan bersiap mengantarnya balik.

Belum juga dia berpindah dari ranjang, sebuah pertanyaan pun terceletuk dari bibir mungilnya.

"Bang, kenapa sih kamu lebih sering simpan anggur merah di kamar daripada air putih?"

Aku terperanjat kaget.

"Gimana? Gimana?" tanyaku yang ingin memperjelas maksud dari pertanyaan dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun