Mohon tunggu...
Afriani Lestari
Afriani Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Always eager to learn new things.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

7 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Payudara

24 Januari 2023   18:05 Diperbarui: 24 Januari 2023   18:03 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi payudara. Foto: pexels.com/cottonbro

Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.

Kanker payudara tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga bisa menyerang pria.

Di Indonesia kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah penderita kanker.

Data Globocan 2020 menunjukkan kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus.

Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.


Tindakan pencegahan seperti menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, gaya hidup berikut bisa mengurangi risiko kanker payudara.

1. Menjaga Berat Badan Ideal

Makanan sehat. Foto: pexels.com/Gm Rajib
Makanan sehat. Foto: pexels.com/Gm Rajib

Penambahan berat badan saat dewasa dan berat badan berlebih meningkatkan risiko kanker payudara pasca menopause.

American Cancer Society menyarankan untuk menjaga berat badan ideal dan menghindari penambahan berat badan berlebih.

2. Pola Makan Sehat

Buah dan sayuran. Foto: pexels.com/Wendy Wei
Buah dan sayuran. Foto: pexels.com/Wendy Wei

Beberapa makanan memiliki hubungan khusus dengan kanker payudara.

American Cancer Society menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan.

Selain itu, kurangi minuman manis, produk biji-bijian olahan, dan highly processed foods.

Anda bisa melakukan diet tinggi sayuran, buah, dan biji-bijian yang terbukti menurunkan risiko kanker payudara pasca menopause.

Selain itu, konsumsi makanan rendah karbohidrat olahan juga terbukti membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Perbanyak konsumsi sayuran non tepung seperti brokoli, kubis, kembang kol, seledri, terong, dan lain-lain.

Sayuran dan buah yang tinggi karotenoid seperti bayam, tomat, wortel, mangga, dan jeruk terbukti mengurangi risiko kanker payudara.

3. Olahraga secara Rutin

Perempuan olahraga. Foto: pexels.com/-
Perempuan olahraga. Foto: pexels.com/-

Orang dewasa harus olahraga secara rutin untuk melindungi diri dari kanker payudara.

American Cancer Society menyarankan untuk olahraga dengan intensitas sedang 150--300 menit per minggu.

Untuk olahraga dengan intensitas tinggi disarankan 75 hingga 150 menit per minggu.

Olahraga harus mencakup latihan ketahanan dan kekuatan fisik setidaknya dua kali seminggu.

Kamu bisa mencoba berbagai aktivitas fisik seperti lari, bersepeda, dan lompat tali.

4. Perbanyak Gerak

Perempuan olahraga. Foto: pexels.com/Maksim Goncharenok
Perempuan olahraga. Foto: pexels.com/Maksim Goncharenok

Duduk, berbaring, menonton televisi atau film untuk waktu yang lama bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko kanker payudara

Batasi aktivitas berdiam diri dan perbanyak aktivitas yang menggerakkan fisik.

5. Hindari Alkohol

Alkohol. Foto: pexels.com/Magda Ehlers
Alkohol. Foto: pexels.com/Magda Ehlers

Konsumsi alkohol meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

American Cancer Society menyarankan untuk membatasi konsumsi alkohol.

Sebaiknya wanita tidak lebih dari 1 drink sehari dan 2 drink untuk pria.

6. Menyusui

Perempuan hamil. Foto: pexels.com/Pavel Danilyuk
Perempuan hamil. Foto: pexels.com/Pavel Danilyuk

Menyusui setelah melahirkan terbukti menurunkan risiko kanker payudara.

Menurut para ahli, semakin lama seseorang menyusui bayinya, semakin besar perlindungan yang didapat terhadap kanker payudara.

7. Konsultasi Hormone Replacement Therapy (HRT)

Perempuan TUA. Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio
Perempuan TUA. Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio

HRT atau terapi penggantian hormon adalah pemberian estrogen dan progesteron sintetis.

Terapi ini bisa mengurangi gejala menopause, tetapi bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Sebaiknya, lakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait risiko kanker payudara sebelum memutuskan HRT.

Umumnya, HRT tidak boleh dilakukan setelah terdiagnosis kanker payudara karena bisa meningkatkan risiko kanker berulang.

Perubahan gaya hidup dan pola makan sehat bisa membantu mengurangi risiko terkena penyakit kanker payudara.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun