BAB I & II
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Definisi perkembangan dan pertumbuhan
Menurut Santrock & Yussen ( 1992 ), perkembangan yaitu pola perubahan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat. Perkembangan merupakan proses perubahan menuju kedewasaan, bersifat tidak dapat balik dan dapat dinyatakan secara kualitatif. Perkembangan dapat pula mencakup perubahan- perubahan yang bersifat involusi ( penurunan dan perusakan menuju ke arah kematian ) yang terjadi secara teratur dan terorganisir dalam hal struktur maupun fungsi. Namun, perlu diingat bahwa tidak setiap perubahan yang dialami individu tertentu merupakan perkembangan.
Menurut Witherington dan Hurlock ( Abin Syamsuddin Makmun, 1996 ), pertumbuhan merupakan perubahan secara psikis jika perubahan tersebut berupa munculnya sesuatu fungsi yang baru seperti munculnya kemampuan berpikir, simbolik dll. Pertumbuhan ini terbatas pada perubahan- perubahan yang bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ) dan juga bersifat kuantitatif yang terbatas pada pola perubahan fisik yang dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan.
2. Perbedaan perkembangan dan pertumbuhan
Perkembangan ( development )
Pertumbuhan ( growth )
·Proses perubahan menuju kedewasaan
·Proses perubahan yang tertuju pada perubahan fisik
·Dinyatakan secara kualitatif
·Dinyatakan secara kuantitatif
·Bersifat involusi
·Bersifat evolusi
·Terbatas pada hal struktur dan fungsi sesuatu
·Terbatas pada hal yang berkaitan dengan psikis maupun fisik
B. ANAK SEBAGAI SUATU TOTALITAS
Konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung tiga makna yaitu :
a)Anak adalah makhluk hidup ( organisme ) yang merupakan satu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya ;
b)Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak tersebut saling terjalin satu sama lain ; dan
c)Anak berbeda dari orang dewasa, bukan dari sekedar fisik tetapi secara keseluruhan.
Anak sebagai suatu totalitas, yaitu individu yang merupakansatu kesatuan yang terintegrasi dari keseluruhan organ fisik dan aspek psikis yang terdapat dalam dirinya dan semua itu saling terkait serta saling memberi dukungan fungsional satu sama lain.
Anak juga berbeda dengan orang dewasa secara keseluruhan. Anak bukan miniatur orang dewasa, melainkan makhluk yang didominasi oleh pola pikir yang bersifat egosentrik dan masih terbatas pada hal- hal konkret.
Sebagai contoh, anak yang sedang marah bisa melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti menangis menjerit- jerit. Contoh tersebut menunjukan bahwa adanya keterkaitan dan keterpaduan dalam kehidupan serta aktivitas anak. Reaksi- reaksi psikis selalu disertai dengan reaksi fisiknya, begitu pula sebaliknya.
C. PERKEMBANGAN MERUPAKAN PROSES HOLISTIK
Perkembangan anak juga bersifat holistik ( menyeluruh ). Artinya, perkembangan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin ( interwoven ) satu sama lain.
Menurut Santrock & Yussen, perkembangan individu dapat dikelompokkan dalam tiga domain yaitu :
a)Proses Biologis
Aspek ini mencakup perubahan- perubahan dalam tubuh individu dalam menggunakan ketrampilan motorik serta seksualnya, dan juga perubahan dalam kemampuan fisik . Sebagai contoh dalam perubahan penglihatan, kekuatan otot, dan sejenisnya.
b)Proses Kognitif
Aspek ini melibatkan perubahan- perubahan kemampuan dan pola berpikir, kemampuan bahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya dalam waktu relatif lama Perkembangan kognitif ini akan memfasilitasi / membatasi kemampuan anak. Contohnya yaitu aktifitas mengamati dan mengklasifikasi benda, menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat, menghafal sajak atau doa, memecahkan soal- soal matematika, serta menceritakan pengalaman.
c)Proses Psikososial
Aspek ini melibatkan perubahan- perubahan perasaan, emosi, dan kepribadian individu serta cara yang bersangkutan dengan orang lain. Perkembangan identitas diri dan krisis- krisis yang menyertainya serta perkembanagan cara dan pola hubungan dengan anggota keluarga, teman sebaya, guru- guru, dan yang lainnya dapat dikelompokkan ke dalam proses ini.
D. KEMATANGAN VS PENGALAMAN
Menurut Santrock & Yussen, kematangan ( maturation ) yakni urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya. Dalam hal ini, kematangan dipandang sebagai suatu pembawaansebagai warisan biologis yang dibawa sejak lahir.
Pengalaman ( experience ) yakni peristiwa- peristiwa yang dialami individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Beberapa pandangan tentang kedua faktor ini yaitu :
Pandangan Maturasional
Pandangan Enviromentalists
ØIndividu berkembang secara genetic yang akan menghasilkan komunalitas- komunalitas dalam pertumbuhan dan perkembangan individu
ØIndividu berkembang tergantung pada makanan, gizi, latihan, dan pendidikan yang diberikan oleh lingkungan
ØFaktor yang paling berpengaruh yaitu warisan biologis
ØFaktor yang paling berpengaruh yaitu lingkungan
ØMenekankan akan pentingnya sesuatu yang terpola secara genetik
ØMenekankan akan pentingnya pengalaman dalam perkembangan anak
Pentingnya faktor kematangan dan pengalaman terlihat saat anak masih kecil. Sebagai contoh, anak yang berusia 4 bulan tentu belum bisa untuk dilatih berjalan karena secara langsung hal tersebut akan berdampak buruk pada organ- organ tubuhnya yang belum matang. Faktor pengalaman penting bagi sang ibu agar tidak melakukan kesalahan yang fatal. Kedua faktor tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
E. KONTINUITAS DAN DISKONTINUITAS
Kontinuitas ( continue ), tahap dalam proses perkembangan yang menjelaskan bahwa perkembangan menekankan unsur pengalaman yang merupakan suatu proses yang sinambung.
Diskontinuitas ( discontinue ), serangkaian tahap perkembangan yang berbeda yang menekankan pada unsur kematangan dan merupakan suatu proses yang tidak sinambung.
Perbedaan kontinuitas dan diskontinuitas
Kontinuitas
Diskontinuitas
üProses perkembangan yang sinambung / berkesinambungan
üProses perkembangan yang berbeda / tidak sinambung
üPerubahan kumulatif
üPerubahansecara kualitatif
üPerkembangan merupakan akumulasi dari perilaku dan kualitas pribadi yang sama dan sudah diperoleh sebelumnya.
üPerkembangan merupakan perubahan- perubahan yang terjadi sebagai hasil refleksi anak terhadap kondisi yang berbeda
üDiarahkan sejak masa konsepsi sampai anak memperoleh kematangan
üDiarahkan oleh faktor- faktor internal biologis
üSebagai contoh, kekurangan gizi pada masa kanak- kanak akan merugikan bagi perkembangan jasmaniah maupun rohaniah
üSebagai contoh, deskripsi tahap- tahap perkembangan berpikir anak dari piaget- sensorimotor, praoperasional, konkrit operasional, dan formal operasional
F. PERKEMBANGAN PERSEPTUAL DAN BIOLOGIS
PERKEMBANGAN PERSEPTUAL
PERKEMBANGAN BIOLOGIS
PROSES PENGENALAN INDIVIDU TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI ALAT- ALAT INDRA YANG KEMUDIAN DITERUSKAN MELALUI SYARAF KE OTAK
G. FAKTOR HERIDITAS DAN FAKTOR LINGKUNGAN
FAKTOR HERIDITAS
FAKTOR LINGKUNGAN
§Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak sejak masa konsepsi
§Berada di dalam anak yang meliputi kepribadian anak.
§Berperan menentukan aspek- aspek perilaku kunci seperti inteligensi, temperamen, dan kepribadian
§Keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organisme individu ;
§Berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya
§Berperan sebagai sarana yang dapat memfasilitasi teraktualisasikannya karakteristik- karakteristik potensial yang diwarisi individu secara genetik
H. PENERAPAN FAKTOR PERKEMBANGAN DALAM BELAJAR
Guru merupakan panutan untuk anak didiknya. Apabila yang diajarkan kepada anak didiknyamengenai hal yang baik, maka ada kemungkinan kebaikan itu diikuti oleh anak didiknya. Hal ini merupakan contoh penerapan faktor perkembangan dalam belajar sesuai faktor hereditas, sedangkan faktor lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan kelas itu sendiri.
Dalam belajar sangat dibutuhkan suasana lingkungan belajar yang kondusif agar tercapainya tujuan belajar.