Mohon tunggu...
Achmad FirdausZulfikar
Achmad FirdausZulfikar Mohon Tunggu... Penyuka Sejarah

Penyuka sejarah yang memiliki nama lain Afizu22

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pasca Kalahkan Madrid, Arsenal Jangan Langsung Pikirkan Juara [Tinjauan Sejarah]

17 April 2025   12:30 Diperbarui: 17 April 2025   12:30 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santiago Bernabeu menjadi saksi kedigdayaan Arsenal atas Real Madrid. Meriam London mengakhiri laga Kamis dini hari (17/4/2025) dengan skor 2-0 yang membuat mereka unggul agregat 5-1 atas El Real. Pasukan Arteta pantas merayakannya usai kembali ke semifinal setelah terakhir kali merasakannya pada 2009.

Euforia jelas dilakukan oleh Gooners. Selain melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya setelah 16 tahun, Arsenal juga mengalahkan Real Madrid yang adalah juara bertahan. Merekapun unggul dengan heroik setelah digempur habis-habisan oleh Mbappe dan kawan-kawan tetapi masih bisa unggul lewat Saka (65') dan Martinelli (90+3) yang hanya mampu dibalas sekali oleh Vinicius Junior (67'). 

Euforia boleh dirasakan, tetapi perlu dua-tiga langkah lagi bagi Arsenal untuk juara. Fans diharap jangan langsung berpikir bisa mengakhiri kutukan 0 UCL. Pasalnya meskipun dua juara terakhir UCL selain Real Madrid yang bahkan itu juga dari Inggris, Chelsea dan Manchester City, Arsenal memiliki perbedaan dari mereka. 

Tidak sama dengan Chelsea dan City

Arsenal memang memiliki kesamaan dengan The Blues dan The Cityzen karena mengalahkan Real Madrid di babak gugur UCL, tapi mereka memiliki sejarah buruk. Pada 2006, mereka sempat mengalahkan Real Madrid dan bahkan melaju ke final yang dihelat di Stade de France. Namun sayang mereka gagal juara setelah dikalahkan Barcelona 2-0 di partai final. 

Selain kejadian 2006 yang menjadi perbedaan telak antara Chelsea dan Manchester City dengan Arsenal, ada perbedaan lain antara klub London Utara itu dengan dua klub bernuansa biru. Jika Manchester City dan Chelsea mengalahkan El Real di semifinal, maka Arsenal mengalahkan Real Madrid di 8 besar. 

Mengalahkan Real Madrid Belum Tentu Juara

Pasca perubahan Piala Eropa ke UEFA Champions League (UCL) pada 1992 hingga edisi 2025, Real Madrid terhitung hanya empat kali terhenti di babak 8 besar. Selain Arsenal, ada Juventus, Dinamo Kiev, dan AS Monaco yang pernah mengalahkan El Real pada babak tersebut. Si Nyonya Tua mengalahkannya pada 1996 dengan agregat 2-1, wakil Ukraina mengalahkannya pada 1999 dengan agregat 3-1, dan AS Monaco pada 2004 dengan agregat 5-5 unggul gol tandang. 

Sejak 1992/1993, sudah ada 32 edisi UCL dengan Real Madrid menjuarai 9 diantaranya yang berarti ada 23 edisi yang memiliki juara lain. Dari 23 edisi itu, tercatat Madrid sempat tidak ikut dalam 2 edisi. Dari 21 edisi lainnya itu, hanya 5 edisi di mana tim yang juara juga pernah mengalahkan Real Madrid.

Selain Chelsea dan City, ada Juventus, Bayern Munchen, dan Barcelona yang juara setelah mengalahkan Real Madrid. Jika Juventus melakukannya pada 1996 dan mengalahkan Real Madrid pada babak 8 besar, maka Bayern mengalahkannya pada babak semifinal dan Barcelona memenangkannya pada babak 16 besar. FC Hollywood sendiri melakukannya pada 2000/2001, sementara Blaugrana mengulangnya satu dekade kemudian. 

Munchen Menghasilkan Juara Baru, tapi Mungkin Bukan Arsenal. 

Lebih daripada itu, jika hanya mengacu juara baru saat final UCL dihelat di Munchen, maka fans Arsenal juga perlu mengingat fakta-fakta lainnya. Memang ada 4 laga final digelar di Munchen, akan tetapi mereka berbeda dengan Arsenal. Nottingham Forest pada 1979 dan Chelsea pada 2012 tidak mengalahkan Real Madrid. Sementara Olympique Marseille pada 1993 dan Borussia Dortmund pada 1997 juara ketika Real Madrid tidak ikut serta. Pada babak semifinal nanti, jangan lupakan Paris Saint-Germain yang belum pernah menjuarai UCL. 

Semifinal terakhir yang buruk

Selain itu terakhir kali Arsenal ke semifinal terjadi pada 2009. Kala itu Arsene Wenger dan pasukannya bertemu dengan sesama wakil Inggris, Manchester United. Dalam dua pertandingan tersebut, mereka kalah dengan agregat 4-1 atas skuat Alex Ferguson. 

Euforia boleh saja dirasakan Arsenal, tetapi untuk mengatakan juara baru tercipta masih ada babak semifinal dan final. Apakah Arsenal akan mengikuti Juventus atau malah melanjuti rekor dari Kiev dan Monaco? Apakah Arsenal dapat meneruskan catatan apik Chelsea, Manchester City, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Satu yang pasti, Arsenal adalah salah satu tim hebat di Eropa dan memiliki peluang untuk juara UCL. Bukankah rekor itu ada untuk dipecahkan? Bukankah sangat luar biasa ketika menjadi kuda hitam yang tidak diunggulkan tetapi akhirnya juara? 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun