Mohon tunggu...
Afiva Ariyunia
Afiva Ariyunia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial Sebagai Konsep Dasar Perubahan Kehidupan Manusia

14 Januari 2021   17:15 Diperbarui: 14 Januari 2021   17:23 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai perubahan, tentu berarti adanya suatu hal yang berbeda dari sebelum dan sesudah. Perubahan berasal dari kata berubah yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu menjadi lain (berbeda) dari semula. Sebagaimana kita ketahui bahwasannya suatu hal dapat dikatakan mengalami perubahan jika bentuk atau suatu hal yang terlihat, terasa, dan terdengar berbeda dari sebelumnya yang misalnya perubahan sifat manusia yang dulunya baik sekarang menjadi tidak baik, perubahan warna kulit pisang ketika di dalam kulkas dan ketika tidak di dalam kulkas dan lain sebagainya.

Dalam konsep perubahan sosial yang dimaksud adalah sebagai inti dari studi sosiologi yang dalam konsep ini terdapat sistem sosial dimana di dalam sistem sosial tersebut, masyarakat selalu mengalami perubahan. Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan, walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat (yang di dalamnya terdiri dari banyak individu) akan selalu berubah.

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu yang berlainan. Untuk itu, konsep dasar mengenai perubahan sosial menyangkut tiga hal, yaitu: studi mengenai perbedaan, studi dilakukan harus pada waktu yang berbeda, dan pengamatan pada sistem sosial yang sama.

Artinya, untuk dapat melakukan studi perubahan sosial, kita harus melihat adanya perbedaan atau perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi. Kedua studi perubahan harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda, dengan kata lain kita harus melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda. Ketiga, objek yang menjadi fokus studi komparasi tersebut studi haruslah objek yang sama. Dengan demikian, studi perubahan sosial akan melibatkan dimensi ruang dan waktu. Dimensi ruang menunjuk pada wilayah terjadinya perubahan sosial serta kondisi yang melingkupinya.

Perubahan sosial mempunyai beberapa bentuk yang dibagi menjadi dua bentuk yaitu revolusi (perubahan secara cepat) dan evolusi (perubahan secara lambat). Revolusi merupakan wujud perubahan sosial yang paling spektakuler yaitu sebagai tanda perpecahan mendasar dalam proses historis dan pembentukan ulang masyarakat dari dalam dan pembentukan ulang manusia. Perubahan merupakan suatu kondisi yang tidak berdiri sendiri, di dalamnya ada banyak faktor yang terlibat. Faktor tersebut meliputi faktor yang bersifat alamiah maupun sosial.

Bencana alam serta perubahan jumlah penduduk merupakan faktor alamiah, sedangkan perkembangan teknologi, terjadinya konflik, ideologi yang dianut masyarakat merupakan beberapa faktor sosial yang turut memengaruhi perubahan sosial. Event atau peristiwa merupakan suatu kejadian dalam masyarakat yang mampu menyebabkan terjadinya perubahan.

Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa yang kecil maupun besar. Perubahan kondisi penduduk yang dipengaruhi meliputi kelahiran, kematian, maupun perpindahan penduduk juga turut menjadi faktor yang menyebabkan perubahan sosial. Faktor perubahan sosial dibagi menjadi dua yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Adapun faktor-faktor perubahan sosial dari dalam adalah sebagai berikut :
1.Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
2.Adanya penemuan-penemuan baru

Sedangkan faktor dari luar adalah sebagai berikut :
1.Terjadinya bencana alam atau kondisi lingkungan fisik
2.Adanya peperangan

Ada lagi yang menjadi faktor perubahan sosial yaitu faktor yang mendorongnya, :
1.Adanya kontak dengan budaya lain
2.Sistem pendidikan formal yang maju
3.Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4.Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
5.Sistem stratifikasi masyarakat yang terbuka
6.Penduduk yang heterogen
7.Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
8.Adanya orientasi masa depan
9.Adanya nilai bahwa manusia harus selalu berusaha untuk memperbaiki kehidupannya

Lalu kemudian akan saya bahas mengenai faktor penghambat terjadinya perubahan sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
3.Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4.Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau versted interest
5.Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6.Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7.Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Apapun itu bentuk perubahan pasti akan selalu menimbulkan beberapa dampak. Dampak positif dan dampak negatif selalu mengiringi perubahan sosial. Kedua dampak tersebut hanya berbeda dalam tingkatan saja, ada perubahan yang memberikan banyak dampak positif, ada pula perubahan yang justru memberikan banyak dampak negatif.
Mungkin ini sajalah opini yang dapat saya sampaikan mengenai perubahan sosial dalam ilmu sosiologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun