Mohon tunggu...
Afi Sulthoni
Afi Sulthoni Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar

Guru Pengajar di SMAN Candipuro sampai saat ini. Telah menyelesaikan buku pertama berjudul Metamorfosis Guru Out of The Box dan tengah menyelesaikan proyek buku kedua.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meraih Cinta Tuhan vs Meraih Cinta Manusia

7 April 2018   19:37 Diperbarui: 7 April 2018   20:09 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teringat wejangan dari sang guru, "meraih cinta Tuhan itu jauh lebih mudah daripada meraih cinta Manusia".

Pesan yang harus ditangkap oleh seluruh umat manusia, karena meraih cinta manusia itu sulit dan penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu jagalah persaudaraan dengan sepenuh hati. Agama bukan ajang untuk saling berpecah belah, agama menyatukan manusia untuk mencari sang Kebenaran Sejati.

Tinjauan ini berlandaskan pandangan Islam yang bersumber dari Hadis Qudsi dan Al Qur'an.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. 

Kalau dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675).

Surat Al Baqarah ayat 186. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), "Aku itu dekat". Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (QS. Al Baqarah: 186).

Allah ta'ala berfirman dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu 'Umar r.a.: "Sesungguhnya langit dan bumi tidak akan/mampu menampung Aku. Hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya."

Ayat 38 surah Fathir dimana Allah Swt berfirman: "Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati."

Meraih Cinta Tuhan

Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku.

Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun