Mohon tunggu...
afiqah s
afiqah s Mohon Tunggu... belum berpenghasilan

enfp-t

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepalan Tangan Pembahasan

25 November 2023   20:18 Diperbarui: 25 November 2023   20:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alvin langsung mundur satu langkah agar menjauh dari Al. Al hanya tersenyum.

“Kau kenapa? Kau tak perlu takut denganku! Aku gak sama seperti yang kau lihat, Aku sebenarnya cuma ngikut Dani aja karna dia sahabat aku dari aku SD, jadi santai aja!”jelas Al tapi juga mengambil makanan yang dibeli oleh Alvin

“Kamu udah dibantu sama Al juga nih! Sebenarnya Al sering kasihan sama kamu yang daftarin kamu les tinju itupun saran dari Al juga, jadi gimana? Kamu berminat latihan biar kamu gak dibulli lagi?”ajar Nasywa

Alvin mengangguk mengiyakan. Al juga menyuruh Alvin cepat agar dia tak mendapat perlakuan yang lebih kasar lagi dari teman-temannya. Alvin berlari kecil menghindari air hujan yang terus turun. Inilah kesempatan supaya dia tak lagi dipojokkan oleh keadaaan,inilah kesempatan supaya semua orang mengalami nasib hidup yang sama, inilah kesempatan supaya orang miskin juga bisa hidup tenang tanpa harus tunduk oleh orang kaya.

Sebelum Alvin masuk kursus tinju, ia juga sudah berlatih sedikit latihan fisik, sehingga ia tak begitu kaget ketika latihan. Satu bulan full selama bulan Ramadhan ia gunakan dengan semaksimal mungkin. Dia mampu menggunakan genggaman tangannya itu untuk menjatuhakan lawan bahkan ia langsung diikutkan kompetisi tinju tingkat provinsi yang diadakan oleh kursusnya itu.

Semua lawannya ia habiskan dengan mudah sampailah dibabak final dimana musuh yang ia lawan adalah Dani. Kini dia akan bisa membalaskan dendamnya kepada Dani dengan mudah. Pertandingan dilakukan dengan sebentar karna tinjuan akhir dari Alvin yang mampu mematahkan tulang hidung Dani hingga dia masuk ke rumah sakit.

Kini akibat kejadian itu, tak ada lagi yang mau mengganggu Alvin. Semua orang senang dengannya. Tak ada pembulli yang berkeliaran disekolah itu. Alvin sangat bersyukur pada orang yang memberinya kepercayaan agar dia memperbaiki keadaan sekolah. Dia sangat berterima kasih kepada Nasywa dan juga Al.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun