Mohon tunggu...
afiqah s
afiqah s Mohon Tunggu... belum berpenghasilan

enfp-t

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepalan Tangan Pembahasan

25 November 2023   20:18 Diperbarui: 25 November 2023   20:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nomor 14, soalnya agak tak sesuai sama yang dibuku, karna dibukukan seharusnya kalau akar 6 kuadrat ditambah 8 kuadrat ditambah dulukan?”tanya Nasywa sambil mengacak-acak rambutnya.

“Sebenarnya yang aku tahu itu kalau ada kuadrat didalam akar kita harus cari dulu akarnya baru dijumlahkan dan dicari akarnya, hasil itulah hasil dari penjumlahan kuadrat didalam akar”jelasku menerangi.

Tiba-tiba sebuah botol kaleng terlemapar kerah Alvin. Kaleng itu tepat mengenai kepalanya. Nasywa langsung memutar badannya karna kaget. Nasywa juga langsung didorong oleh salah satu komplotan Dani, Al. Dani langsung duduk dimeja Alvin sambil menatapnya.

“Kau tahukan sekarang jam berapa?sekarang udah jam 9, sebentar lagi mau istirahat dan kau tahukan apa tugas kau?”jelas Dani.

Alvin hanya diam, tapi dia langsung bergerak menuju kantin. Ini memang kerjaan yang selalu ia kerjakan. Pergi ke kantin dan membeli makanan untuk para komplotan Dani menggunakan uang Alvin itu. Diluar kelas Nasywa mengikuti Alvin. Langkah demi langkah Alvin terus berjalan hingga sampai didekat kantin tapi dengan sontak Nasywa bertanya

“Alvin! Kamu kenapa mau disuruh-suruh seperti itu. Orang tua kamu ngasih kamu uang untuk kamu bukan untuk mereka tambah lagi kenapa kamu mau pergi disuruh mereka?”tanya Nasywa heran

“ya.. mau gimana lagi? Ginilah nasib menjadi orang miskin, susah dapat kawan, susah mengatur keuangan, susah dapat kehidupan yang tenang, sebenarnya aku mau hidup seperti kamu, hidup tenang tinggal fokus belajar”jelas Alvin

Nasywa hanya menggeleng-geleng. Alvin juga tetap membelanjakan apa yang biasa ia belanjakan untuk rombongan Dani. Kantin kali ini sepi jadi ia bisa membeli dengan cepat tak seperti biasanya. Nasywapun langsung memegang tangan Alvin,

“sebentar lagi bakalan bulan Ramadhan, sekolah kita bakal libur satu bulan full,gimana kalau kau masuk les tinju dengan pamanku. Kau bisa latihan tinju disana.”Jelas Nasywa

“Kalaupun masuk kesasna tentu bayar, kamu juga tahu ekonomi keluargaku kan?”jelas Alvin

“kalau masalah keuangan kau tak perlu risau!”ucap seseorang yang tak asing suaranya. Suara Al

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun