Kata kepribadian berasal dari bahasa inggris personality, dalam bahasa Indonesia terdapat kata persona yaitu topeng – topeng yang di pakai oleh pemeran pentas drama. Dari sini bisa di artikan kepribadian merupakan penggambaran dan perwujudan perilaku, watak maupun sikap seseorang.
Secara umum kata keptribadian adalah keseluruhan kualitas perilaku individu yang merupakan ciri khas dalam berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan kata santri dalam beberapa literatur buku menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa sangsekerta jawa “Cantrik” yang mengandung arti seseorang yang selalu mengikuti gurunya.
Dalam kamus KBBI sendiri kata santri mempunyai dua makna, pertama orang-orang yang mendalami ajaran agama islam, kedua Orang – orang yang beribadah secara sungguh – sungguh atau orang-orang saleh.
Dengan bagitu Kepribadian santri adalah segala bntuk penggambaran watak , perilaku maupun sikap seorang santri dalam kehidupan sehari – hari.
Antara karakter santri dengan anak biasa, tentu memiliki perbedaan. Santri tentu memiliki kepemahaman yang lebih, serta pengajaran yang mumpuni ketimbang anak biasa pada umumnya, terutama dalam bidang keagamaan.
Maka disini peran santri dapat berlaku di masyarakat, dengan menyebarkan pelajaran yang didapat saat dalam pondok untuk masyarakat, tidak hanya itu, peran seorang santri adalah mewujudkan kedamaian dengan cinta dan toleran terhadap NKRI.
Pentingnya seorang santri bagi NKRI sehingga setiap tanggal 22 Oktober pada setiap tahun diperingati sebagai hari santri nasional biasa disingkat dengan HSN.
Awal mula peringatan Hari Santri Nasional dimaksudkan mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Dari sini tentu sangat penting di lestarikan dan di teladani apa yang menjadi pribadi para santri.
Secara umum kepribadian seseorang terbentuk karena dipengaruhi oleh dua hal: (1) Fitrah bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya.
Jika orang tuanya berakhlaq baik maka begitupula anaknya akan mengikuti, jika orang tuanya memiliki sifat-sifat yang buruk, maka sifat-sifat tersebut akan terdapat pula pada anaknya, sehingga terbentuklah kepribadian. (2) Melalui proses panjang riwayat hidupnya. Proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengal aman dalam dirinya.
Secara khususnya yang terdapat di limgkumgam pondok pesantren dipengaruhi oleh dua hal: (1). Penanaman nilai-nilai, dimana pembinaan dengan pengajaran kitab-kitab dan buku-buku. (2). Membiasakan dengan hidup beretika (berakhlak), Tingkah laku yang menyimpang terdapat pada individu sebagai hasil pengalaman pengondisian yang keliru (faulty of conditioning).