Mohon tunggu...
Afif Fadhli
Afif Fadhli Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

beragam penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Perbandingan Pemilu Online dan Offline pada Lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

11 September 2022   12:48 Diperbarui: 11 September 2022   13:06 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya partisipasi pemilu masyarakat fisipol pada pemilu tidak muncul begitu saja, dengan rendahnya partisipasi pemilu yang memiliki beberapa faktor penyebab. Dijelaskan ada beberapa faktor yang memengaruhi berubahnya perilaku memilih. Suara mahasiswa sangat diperlukan dalam pemilihan. 

Rendahnya kesadaran politik, sikap, dan kepercayaan terhadap lembaga juga tidak lepas dari partisipasi pemilu  mahasiswa, kesadaran politik, atau orang yang memahami kebijakan sosial, serta kesadaran mereka akan interaksi antara lingkungan sosial dan politik. sikap dan kepercayaan seseorang terhadap sistem politik, yaitu, bagaimana seseorang memberikan pemerintahan atas pertimbangan mereka, apakah mereka menerimanya atau tidak. 

Hal ini sesuai dengan komponen dari budaya politik yang ada pengetahuan, perasaan atau kepercayaan, dan orientasi. Akibatnya, jika ini benar, setiap orang yang terlibat dalam politik, apakah mereka mengejar karir di dalamnya atau tidak, harus memiliki pemahaman tentangnya dan memiliki pengetahuan yang diperlukan, dan siapa pun yang terlibat dalam aktivisme politik atau advokasi diri juga harus memiliki pengetahuan ini. 

Kemudian salah satu faktor penyebab adalah masih tingginya angka pemilih yang golput. Khusus untuk pemilih pemula, kebanyakan masih menganggap pemilu itu menyulitkan. Kurangnya sosialisasi tentang pemilu, serta ketidaktahuan pemilih tentang calonnya menyulitkan mereka untuk memilih. Meningkatkan kesadaran berpolitik dalam pemilu juga mesti digiatkan terutama untuk pemilih pemula. Dan calon legislatif harus mampu menunjukkan visi misinya (Unpad, 2014).

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, yang membahas tentang pemilu khususnya di masyarakat Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kami memakai metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data numerik (Laily, 2022).  

Ini dapat digunakan untuk menemukan pola dan rata-rata, membuat prediksi, menguji hubungan sebab akibat, dan menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih luas. Penelitian kuantitatif adalah kebalikan dari penelitian kualitatif, yang melibatkan pengumpulan dan analisis data non-numerik (misalnya teks, video, atau audio). 

Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam dan sosial, yang dimana biasanya menggunakan cara pengumpulan data melalui kuesioner yang akan diisi oleh responden. 

Tingkat partisipasi politik masyarakat akan dijelaskan dengan menggunakan data angka yang dikumpulkan selama investigasi. Kuesioner yang dibuat bertujuan untuk mencakup populasi masyarakat Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Lalu sampel yang sudah terkumpul adalah sebanyak 38 responden dari Jurusan Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, dan Ilmu Komunikasi. 

Kemudian disebar melalui platform google form dengan tujuh pertanyaan termasuk dengan pilihan dan jawaban esai yang harus diisi setiap responden.

Cara yang dipakai untuk membuat kuisioner adalah dengan menanyakan preferensi penjawab dan menanyakan alasan atas pilihan mereka. Perbandingan dimulai dengan membandingkan kepuasan partisipan pemilu online dan menanyakan alasan atas kepuasan tersebut. Setelah itu kuisioner menanyakan opini partisipan mengenai partisipasi pemilu yang tidak maksimal, keresahan pemilu online dan offline, cara meningkatkan partisipasi, dan kritik dan saran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun