Mohon tunggu...
Afief Burhany Thahir
Afief Burhany Thahir Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis Pemula dan Freelance Desain Gambar Teknik

Seorang yang tidak pernah berhenti untuk berpikir dan merenung tentang segala hal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjuangan Mencari Kesuksesan Bekerja Selain Menjadi Pegawai Pemerintahan

4 Februari 2024   20:30 Diperbarui: 4 Februari 2024   21:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari Pekerjaan. Sumber : wallpapers.com

Di sebuah kota, hiduplah seorang pemuda bernama Alejandro dan biasa dipanggil dengan nama Alei. Kedua orangtua Alei adalah seorang pegawai pemerintahan di Negara X. Pada saat sekolah, Alex diarahkan kedua orangtuanya agar menjadi anak yang pintar dan bersekolah setinggi mungkin. Namun, orangtua Alei memiliki idealisme yang sangat tinggi, bahkan sampai tidak mungkin bisa diganggu gugat. Kedua orangtua Alei mengharuskan Alei untuk menjadi seorang pegawai pemerintah, tidak boleh bekerja di pekerjaan lain.

Alei pada awalnya bercita-cita menjadi seorang insinyur pemrograman. Hal ini dikarenakan di sektor swasta gaji berkali-kali lipat lebih tinggi daripada pegawai negara serta peluang kerja di bidang teknologi informasi di sektor negara masih sangat minim. Namun, karena larangan dari orangtuanya untuk tidak bekerja di sektor selain pegawai negara, ia akhirnya berkuliah di bidang pendidikan.

Alei tergolong seorang pemuda yang pintar dan rajin. Ia ketika berkuliah sering mengikuti perlombaan, organisasi, dan memiliki indeks prestasi yang cumlaude. Setelah ia lulus, ia ingin melamar kerja pada sebuah bank. Hal ini dikarenakan seorang lulusan bidang pendidikan diharuskan untuk magang kerja terlebih dahulu di sekolah sebelum dapat melamar pekerjaan menjadi seorang pegawai negara. Gaji seorang magang bidang pendidikan terbilang lebih kecil dibanding bidang yang lain, bahkan terkadang sekolah tak mau membayarnya. Namun, dikarenakan orangtuanya yang tidak mau dia bekerja selain menjadi pegawai negara, Alei diharuskan bekerja magang di bidang pendidikan.

Alei terlibat konflik yang cukup sengit kepada kedua orangtuanya. Hal ini dikarenakan Alei belajar banyak di kuliahnya tentang pentingnya mencari pengalaman terlebih dahulu, walaupun pekerjaannya belum sesuai dengan bidangnya.

Alei : "Bapak, Ibu, saya mohon izinkan saya untuk melamar kerja di bank. Saya ingin bekerja di pendidikan. Namun karena saya ingin berkembang di bidang manajemen saya ingin bekerja di bank terlebih dahulu. Nanti bila ada lamaran pegawai negara, saya akan resign dari bank.

Ayah Alei : "Kamu kalau di bank nanti kerjanya paling cuma jadi customer service sama teller, ga mungkin jadi manager. Udahlah, mending kamu magang dulu di pendidikan nanti kamu habis itu ngelamar jadi pegawai negara"

Ibu Alei : "Betul kata bapak, apalagi kadang bank mutasinya bisa terlempar sampai luar kota bahkan di negara bagian yang lain. Mending magang di pendidikan aja dulu, kerjaannya dekat, nanti bisa bekerja tetap disitu sampai tua."

Alei : "Yaudah saya kerja magang pendidikan lah. Nanti kalau belum bisa jadi pegawai negara cepat, jangan nyalahin saya ya bapak ibu."

Akhirnya Alei terpaksa melamar menjadi seorang pekerja magang di sebuah instansi pendidikan. Dua tahun berlalu, negara tak kunjung membuka lamaran pegawai negara. Jika dilihat dari syaratnya pada tahun-tahun sebelumnya, seharusnya Alei sudah bisa melakukan lamaran untuk menjadi pegawai negara. 

Pemerintahannya menjanjikan pada tahun ini akan dibuka. Namun, ternyata pemerintahan secara resmi melakukan pembubaran pegawai negara. Hal ini dikarenakan pemerintahan negara X sudah tidak mau membiayai tenaga pegawai negara. Sektor pembiayaannya digunakan di bidang lain dikarenakan dunia saat ini menghadapai krisis keuangan yang sangat parah. Pegawai negara yang sudah bekerjapun banyak yang dialihkan menjadi karyawan pihak ketiga walaupun masih bekerja di sektor pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun