Mohon tunggu...
Afifa Liza
Afifa Liza Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations

Whatever you are, be a good one.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Serangan Terorisme di Sri Lanka Tahun 2019

29 September 2022   14:55 Diperbarui: 30 September 2022   23:50 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsep Deprivasi Relatif. Menurut Ted Robert Gur konsep ini merupakan penggambaran dimana orang yang merasa kehilangan sesuatu yang dianggap penting oleh masyarakat akan mengorganisir atau tergabung dalam suatu gerakan sosial yang didedikasikan atau bertujuan untuk memperoleh hal-hal hilang yang dianggap penting tersebut.

Konsep ini sesuai dengan keadaan pemerintah Sri Lanka yang kerap kali tidak memberi ruang terhadap kelompok masyarakat tertentu. Dimana kebebasan dalam bertindak masih tidak menjadi hal yang rata untuk semua kelompok masyarakat. Sehingga rasa tidak puas inilah yang memicu gerakann NTJ untuk menyerang dan melancarkan aksi serangan bom beruntun.

  • Resolusi

Pemerintah Sri Lanka diharap bisa lebih adil dan bijaksana dalam menyikapi ragam kelompok masyarakat yang ada. Disfungsi pemerintah yang disebabkan perselisihan internal antara presiden dan perdana menteri, aksi teror yang berasal dari kelompok radikal kecil bisa memporak-porandakan pemerintahan suatu negara. Pemerintah Sri Lanka juga dihimbau untuk lebih fokus menangani masalah dan intrik yang terjadi, bukan hanya membahas intrik internal antar pemerintah publik.

Tampaknya pemerintah Sri Lanka juga harus mengerahkan sejumlah tindakan dalam menghadapi terorisme seperti counter terrorism. Counter terrorism adalah upaya pencegahan dan pengendalian terhadap terorisme. Upaya counter terrorism dapat dilakukan dengan deradikalisasi dan disengagement. Deradikalisasi adalah soft line approach untuk mengubah mindset tentang jihad, ideologi kaku dan radikal, yang condong pada penyembuhan psikologi. Disengagement merupakan soft line approach yang lain yang menitikberatkan pada perbaikan hubungan sosial mantan pelaku tindak pidana terorisme guna mencegah masuknya kembali mereka pada jaringan atau komunitasnya serta pencegahan pengulangan kejahatan yang sama. Kebijakan penanggulangan kejahatan terorisme dan counter terrorism terhadap pelaku terorisme diharapkan sebagai upaya penanggulangan terorisme di Sri Lanka

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Juergensmeyer, M. (2017). Terror in the mind of God: The global rise of religious violence (Vol. 13). Univ of California Press.

Nitibaskara, T. R. R. (2002). Terorisme Sebagai Kejahatan Penuh Wajah: Suatu Tinjauan Kriminologis dan Hukum Pidana. Indonesian Journal of Criminology, 4222.

Sandler, T. (2005). Collective versus unilateral responses to terrorism. In Policy challenges and political responses (pp. 75-93). Springer, Boston, MA.

Vardhan, A. (2020). Religious Terrorism: Where Humanity Stoops Low. Issue 3 Int'l JL Mgmt. & Human., 3, 1963.

Internet :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun