Mohon tunggu...
Afifa Liza
Afifa Liza Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations

Whatever you are, be a good one.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Serangan Terorisme di Sri Lanka Tahun 2019

29 September 2022   14:55 Diperbarui: 30 September 2022   23:50 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kejahatan terorisme merupakan salah satu bentuk kejahatan internasional yang sangat menakutkan masyarakat. Perkembangan terorisme sendiri cukup marak terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Aksi yang dilancarkan tentunya memakan korban tanpa pandang bulu. Fenomena mengejutkan ini terjadi pada hari Minggu, 21 April 2019 di Batticola, Sri Lanka. Beberapa ledakan mengguncang tempat ibadah umat beragama Kristen yang pada saat itu sedang khusyuk merayakan hari Paskah.

Seorang yang diduga tersangka itu pada awalnya di minta untuk duduk di dalam gereja tersebut. Namun, segera setelah tersangka berada di luar ruangan, ledakan dahsyat mengguncang gedung, jendela dan pintu hancur terpental. Ruang ibadah yang semula khidmat berubah menjadi tempat yang penuh dengan jenazah, abu dan bagian tubuh. Ledakan lainnya juga terjadi di tiga gereja, empat hotel dan sebuah rumah warga dan tercatat bahwa total ledakan beruntun ini sebanyak delapan kali.

 Dari aksi teror ini mencapai 290 korban jiwa meninggal dan 500 korban yang dilaporkan dalam keadaan luka berat hingga ringan akibat serangan teror yang terjadi. Upaya otoritas Sri Lanka untuk menangani kasus ini ialah dengan menangkap 24 orang yang diduga ikut terlibat dan sebagai pelaku dari aksi serangan teror beruntun ini. Asumsinya, mereka yang tertangkap ini memiliki hubungan dengan insiden bom yang terjadi pada Minggu Paskah.

Akibatnya, Gereja Katolik yang berada di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo mengantisipasi akan ancaman bom lanjutan dengan ikut membatalkan misa di hari Minggu. Pasukan Sri Lanka menyatakan dengan sigap dan menerapkan kewaspadaan tinggi karena diindikasi kemungkinan akan adanya serangan kembali. Alaina Teplitzt, duta besar Amerika Serikat untuk Sri Lanka menyatakan, beberapa militan Islam ada dibalik penyerangan bom Paska dan mereka masih dalam pengejaran, tampaknya akan lebih banyak serangan pada pekan ini.

Intelijen asing turut membuka suara mengenai potensi serangan teror ini berasal dari National Thwohedd Jamath atau yang disingkat dengan NTJ. Mereka terindentifikasi merencanakan serangan bunuh diri dengan menargetkan gereja dan komisi tinggi India di Kolombo. NTJ sendiri adalah kelompok muslim radikal di Sri Lanka yang masuk dalam radar aparat tahun sebelumnya. Lantas, otoritas Sri Lanka ikut memusatkan penyidikan pada kelompok NTJ yang memiliki dugaan kuat ada dibalik peristiwa bom beruntun di Sri Lanka.

Aksi teror ini tentunya sangat membekas di benak masyarakat Sri Lanka, mengingat Sri Lanka belum pernah menghadapi jenis serangan seperti ini. Fakta sebenarnya bahwa NTJ sendiri tergolong baru dan bukan kelompok besar, tetapi aksi yang dilancarkannya membuat sebuah gebrakan yang mengejutkan dan mendadak. Hal ini semakin didukung dengan adanya disfungsi pemerintah Sri Lanka yang mana pada saat sebelumnya sempat terjadi perselisihan di belakang layar antara Presiden dan Perdana Menteri. Tentunya, momen ini berhasil dimanfaatkan NTJ untuk menjalankan rencana dengan sedikit perlawanan dan berhasil.

  • Level Analisa (Negara)

Pemerintah Sri Lanka mengambil langkah untuk menindak lanjuti dengan tegas fenomena aksi teror bom beruntun yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan menargetkan pada salah satu agama yang ada. Kebijakan yang diambil pemerintah Sri Lanka didukung dengan intervensi dari pihak intelejen Amerika Serikat. Pemerintah menjatuhkan dakwaan kepada kelompok ekstrimis agama yakni NTJ (National Thwohedd Jamath) yang merupakan kelompok pemborontak baru yang berhasil memporak-porandakan pemerintahan. Karena selain menargetkan rumah ibadah mereka juga menargetka gedung pemerintahan

  • Pohon Konflik

                        Daun               : Terorisme

                        Batang             : Ketidakpuasan masyarakat Sri Lanka

                        Akar                : Disfungsi pemerintah

  • Konsep

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun