Mohon tunggu...
Inovasi

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Indonesia

25 Agustus 2017   21:33 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:11 16000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

PLTM itu sejenis PLTA (Pembangkit listrik tenaga Air) namun ukuran bangunannya dan daya listrik yang dibangkitkannya lebih kecil; umumnya dibawah 1 MW (1000 kilo Watt) atau yang terbesar sampai 10 MW [1]. Dalam sumber lain menyebutkan "minihidro" karena pembangkit ini dapat menghasilkan listrik skala kecil dengan kapasitas mulai 200 KW sampai 5 MW [2]. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro memanfaatkan/menggunakan tenaga air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan sumber energi yang akan dikonversi menjadi energi listrik. Jadi, PLTM, atau ada juga yang menyebutnya dengan PLTMH, dapat disebut sebagai PLTA mini. Secara global dikategorikan sebagai Small Hydroelectric Plant.

PLTM termasuk teknik pemanfaatan air yang secara umum terdiri dari [3]:
1) Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), dengan kapasitas <100 kW
2) Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), dengan kapasitas 100 s/d 5000 kW.
3) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan kapasitas diatas 5 MW/5000 kW.

PLTM banyak dibangun, terutama di pedesaan. PLTM secara ekonomis dapat menguntungkan apabila di implementasikan di lokasi yang memiliki air terjun yang baik, dalam arti bangunan sipilnyabisa sederhana dan murah, kemudian bagian elektromekaniknya dibuat otomatos sehingga biaya personilnya murah. Di daerah yang ada jaringan perusahaan listrik, PLTM bisa dipararelkan dengan jaringan listrik yang ada. Pada menafaatan tinggi terjun yang rendah, untuk PLTM dapat digunakan turbin Kaplan dengan generator yang direndam dalama aliran air untuk memudahkan proses sinkronisasi pada operasi pararel dengan sistem interkoneksi dapat digunakan generator asinkron.

Proyek PLTM terbaru dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, dimana akan mendapat tambahan pasokan listrik sebanyak 6 Megawatt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Tongar. Proyek energi terbarukan ini akan dikerjakan oleh PT Inti Duta Energi, yang merupakan anak perusahaan PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk (NKE)[2]. Proyek ini ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2021.

Perkembangan pembangunan PLT sudah mulai dilakukan pemerintah sebelumnya, berikut ini proyek PLTM yang dijalankan oleh pemerintah:

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat, resmi miliki Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cirompang. PLTM yang terletak di Desa Cihikeu, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut ini memiliki kapasitas 8 Mega Watt. Investasinya, mencapai Rp 172 miliar. Listrik PLTM ini, resmi dijualbelikan kepada PT PLN ada April 2016. Nantinya, PLTM ini mampu memenuhi kebutuhan listrik di Jabar Selatan. Namun, tidak menutup kemungkinan pasokan listrik dari PLTM ini pun akan didistribusikan ke provinsi lainnya di pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  • BUMD milik Pemerintah provinsi Jabar, PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar), menetukan target pada 2016, untuk melakukan pemasangan dua pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 7 mW.Direktur Utama PT Tirta Jab ar Emryas Imsak Soeleiman mengatakan, pihaknya harus ekspansi khususnya pada Perusahaan Listrik Negara.
  • Perencanaan pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di dua desa di Kabupaten Pekalongan. Dimulainya pembangunan PLTM dilakukan dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Amat Antono di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang. PLTM akan dibangun di dua tempat, yakni Desa Lambur dan Harjosari. Kedua PLTM ini, memanfaatkan aliran sungai Genteng yang mengalir di kedua desa tersebut. ''Bila sudah selesai dibangun, PLTM Lambur akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 8 Mega Watt, sedangkan PLTM Harjosari akan menghasilkan 9,9 Mega Watt.

    Menurutnya, daya listrik sebesar itu cukup besar karena akan mempu memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta rumahtangga. Untuk itu, dia meminta dukungan dari masyarakat setempat agar pembangunan PLTM tersebut bisa berjalan lancar.

  • Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) juga sudah dioperasikan di Mamuju, Sulawesi Barat. Pengoperasian PLTM ini disinyalir bisa menghemat beban operasional BUMN tersebut hingga Rp 200 miliar per tahun. Pasalnya, ketergantungan PLN terhadap energi BBM bisa dikurangi. "Diperkirakan penggunaan BBM bisa dikurangi sebanyak 64 ribu liter atau setara dengan 21 juta liter dalam setahun," kata Direktur Operasi PLN Indonesia Timur, Vickner Sinaga. Terdapat empat PLTM yang dioperasikan dengan kapasitas 8,1 mega watt (MW). PLTM itu antara lain PLTM Balla, PLTM Kalukku, PLTM Bone Hau serta PLTM Budong-Budong.

Proyek pembangunan PLTM dilakukan oleh PT Sumberdaya Sewatama, pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) Sapaya, Sulawesi Selatan dengan kapasitas 5,2 megawatt (MW). Proyek tersebut merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk mengembangkan energi terbarukan. Pembangkit tersebut ditargetkan akan beroperasi pada 2017. Proyek pembangunan pembangkit tahap pertama itu diperkirakan menelan dana Rp132 miliar.Pembangunan PLTM tersebut merupakan proyek kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa. Setelah beroperasi nanti, PLTMH Sapaya akan menyuplai listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Sistem Distribusi rayon Kalebajeng untuk mengalirkan arus listrik di wilayah Kabupaten Gowa melalui Feeder Parambanoa. Setelah beroperasi nanti, selain masyarakat bisa menikmati daya yang dihasilkan, keberadaan PLTM Sapaya ini juga meningkatkan fleksibilitas sistem distribusi Parambanoa milik PLN. Distribusi itu meliputi Kecamatan Sapaya, Kecamatan Bonto Lempangan, Kecamatan Tbmpo Bulu dan Kecamatan Tinggi Moncong. Namun, hingga kini perjanjian jual beli listrik (purchasing power agreement/ PPA) dengan PLN belum juga ditandatangan

Dari data pembangunan PLTM dalam rentang waktu 5 tahun kebelakang, jumlah PLTM yang dibuat masih sangat sedikit. Namun jika melihat potensi dari air terjun yang ada di Indonesia, jumlah PLTM yang dihasilkan harusnya lebih banyak dari kondisi eksisting. Peran pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya perlu dilakukan dengan baik agar sektor PLTM dapat memeberikan manfaat energi listrik yang lebih banyak untuk masyarakat.

#energiterbarukan

#konservasienergi

#kesdm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun