Mohon tunggu...
Afifah ChusnulChotimah
Afifah ChusnulChotimah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapkah Indonesia Melaksanakan Belajar Daring?

10 April 2020   07:00 Diperbarui: 10 April 2020   07:28 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Afifah Chusnul Chotimah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Pastinya kalian semua sudah tau bahwa wabah covid-19 atau sering di sebut dengan virus corona ini sudah mulai mengrogoti beberapa negara, salah satunya yaitu negara kita ini yaitu negara Indonesia.

Dengan adanya wabah covid-19 yang mulai memasuki Indonesia tepatnya pada pertengahan bulan maret lalu, menyebabkan segala aktivitas tidak semulus biasanya. Salah satunya yaitu dengan dunia pendidikan. Dengan meyebarnya wabah covid-19 yang berasal dari kota Wuhan membuat pendidikan di Indonesia mengalami keterlambatan dalam proses belajar-mengajar antara guru dan siswanya. Akhirnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengeluarkan kebijakan agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara Daring, yaitu melaksanakan belajar dari rumah secara online.

Namun seperti yang kita ketahui bahwa tidak semudah yang dibayangkan, dengan keputusan yang dibuat secara mendesak karena adanya wabah ini kegiatan belajar secara daring banyak mengalami kendala. Beberapa hari setelah kebijakan dibuat, banyak keluhan dari para siswa maupun mahasiswa karena mereka merasa terlalu banyak tugas yang diberikan guru ataupun dosen sebagai ganti belajar secara tatap muka di kelas sehingga menuai kontroversi di media sosial.

Dikutip dari laman blog Kemdikbud.go.id, Padahal Kemendikbud sudah menghimbau  kepada para pendidik supaya dapat menghadirkan belajar yang menyenangkan dari rumah bagi siswa dan mahasiswa. Hal ini diutarakan Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana di Jakarta, Minggu (22/03/2020). Kata Erlangga "belajar dari rumah tidak berarti memberikan tugas yang banyak kepada siswa atau  mahasiswa, tetapi menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang efektif sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing".

Himbauan tersebut nampaknya tidak memberikan efek perubahan yang besar dalam kehidupan nyata, karena masih banyak beberapa sekolah yang tidak menerapkan belajar yang menyenangkan namun memberikan tugas secara terus-menerus. Kendala yang dialami pun beragam mulai dari masalah jaringan hingga masih banyak guru yang masih belum fasih dalam menggunakan teknologi terutama di daerah yang gagap akan teknologi. 

Sehingga yang bisa dilakukan agar proses belajar tetap berjalan yaitu dengan memberikan tugas kepada siswanya. Indonesia sendiri terdiri dari 17.466 pulau dan 34 Provinsi yang tersebar dari sabang sampai merauke dengan kondisi daerah yang berbeda-beda sehingga sangat sulit menyamaratakan  Pendidikan.

Dengan adanya wabah covid-19 ini juga membuat UN yang direncanakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikud) di hapus pada tahun ajaran 2021 diajukan mulai tahun ini dengan alasan memotong rantai makanan dari virus corona ini. 

Penghapusan UN ini pun menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada yang merasa senang karena tidak adanya UN namun ada yang sedih karena mereka terlanjur melaksanakan UN yaitu para siswa SMK. 

Ada beberapa siswa-siswi SMA yang merasa bahwa masa putih abu-abunya di tuntaskan dengan cara di dalam rumah dengan sebatas menatap layar laptop dan smartphone. Mereka merasa bahwa dalam waktu 3 tahun di SMA tidak ada gunanya karena adanya sistem UTBK yang berubah-ubah karena kondisi emergency.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun