Mohon tunggu...
Afifah nursalsadiba
Afifah nursalsadiba Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan dari UIN Datokarama Palu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life Balanced 🍭 ig: @afifahnursalsa_

Selanjutnya

Tutup

Money

Bertumbuh Bersama UMKM untuk Ciptakan Keluarga Tangguh

21 Desember 2020   11:02 Diperbarui: 21 Desember 2020   11:08 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ukmindonesia.id

Pandemi Covid-19 yang menerjang tak kunjung berakhir. Tak terasa, saat ini kita sudah memasuki bulan Desember yang berarti pertarungan kita telah memasuki 10 bulan. Di akhir tahun, semua harapan dan doa tertuju, agar keadaan ini cepat pulih di tahun 2021.  Sebab, semua sektor sangat terimbas dan terpuruk. Apalagi aktivitas ekonomi dan mobilitas kini terbatas, dimana para pelaku UMKM  yang paling mengalami imbasnya.

Jika pada saat krisis moneter 1998 di Indonesia, UMKM menjadi penyanggah ekonomi nasional dengan menyerap tenaga kerja dan menggerakan perekonomian Serta di tahun 2008 di masa krisis keuangan global, UMKM tetap kuat menopang perekonomian. Berbeda halnya, ketika krisis yang disebabkan Covid-19 ini, UMKM justru menjadi sektor yang paling rentan terkena imbas akibat pembatasan sosial yang berakibat penurunan omzet dan terganggunya penyediaan bahan serta kesulitan permodalan.

Pemerintah pun berupaya membantu sang pahlawan ekonomi ini. Berbagai stimulus yang khusus diberikan pada sektor UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, antara lain: subsidi bunga pinjaman, insetif pph, pembiayaan modal kerja, bantuan produktif, hingga pendampingan strategi pemasaran melaui online marketing. Digitalisasi UMKM juga diharapkan menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan performa UMKM sekaligus menggenjot permintaan yang menurun.

Namun, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah ini, terbilang belum efektif. Pasalnya bagi pelaku UMKM, bantuan itu belum secara merata mereka dapatkan. Penggunaaan digitalisasi juga hanya membantu bagi pelaku UMKM yang masih muda dan terbilang yang punya dan paham terhadap digital itu sendiri. Bisa kita lihat di pinggir jalan para pedagang kaki lima yang masih kesusahan mencari pelanggan akibat pembatasan sosial atau di pasar yang biasa kami sebut ina-ina menjajakan dagangannya dengan seadanya  untuk menunggu pelanggan yang datang. Mereka yang belum paham benar dan tidak tahu cara penggunaan digitalisasi ini, akhirnya tetap bertahan dengan memasarkan dagangannya seperti itu demi memenuhi kebutuhan hidup.

Untuk itu, selain peran pemerintah masyarakat pun wajib turut serta berperan. Apa sih Peran masyarakat?

Jadikan belanja di UMKM sebagai prioritas serta mari beli produk lokal. Dukung para pelaku UMKM untuk menjadi keluarga tangguh ditengah pandemi ini dengan membeli jajanan di kios kecil dekat rumah mu saja, itu sudah berperan. Dengan begitu kontribusi kecil yang kalian berikan bisa memberikan kebahagiaan besar bagi mereka. Yuk, mulai sekarang menjadi masyarakat yang berperan bukan baperan serta mari bertumbuh bersama UMKM demi terciptanya Pemulihan Ekonomi Nasional. Karena, keluarga tangguh itu kita semua yang hingga sekarang mampu bertahan ditengah pandemi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun