Mohon tunggu...
Afifah NabilahSabrina
Afifah NabilahSabrina Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Pendidikan IPS UNJ

Mahasiswi Pendidikan IPS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menolak Lupa

12 Januari 2019   09:57 Diperbarui: 12 Januari 2019   10:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap pagi,
Ingatan yang telah lalu kembali menyeruak,
Menusuk hingga ke jiwa,
Berusaha keluar dari tempat persembunyiannya.

Setiap pagi,
Semua kenangan yang telah lalu kembali terbuka,
Memaksa aku untuk mengingatnya,
Walaupun aku sudah berusaha keras untuk melupakannya,

Setiap pagi,
Wajahmu yang manis kembali menghiasi kepala,
Berusaha berkata baik-baik saja,
Nyatanya, aku semakin tersiksa.

Setiap pagi,
Janji-janji yang terdahulu selalu terngiang-ngiang,
Mengatakan bahwa kalau kita bisa kembali,
Menghias hari-hari dengan mimpi.

Tetapi, setiap pagi,
Aku kembali berpikir,
Ini semua hanyalah sebuah halusinasi,
Yang tidak mungkin terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun