Di tengah dinamika global yang terus berkembang, masalah lingkungan dan sosial menjadi fokus utama dan perhatian banyak Negara. Masalah yang mendapat sorotan besar adalah tingginya angka kemiskinan saat ini dan meningkatnya jumlah limbah plastik setiap tahunnya.Â
Menurut statistik Indonesia 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai angka 25,9 juta orang. Kemiskinan di Indonesia berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak, yang dapat menyebabkan malnutrisi, penyakit, dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, kemiskinan juga dapat menyebabkan rendahnya akses terhadap pendidikan dan peluang pekerjaan, serta meningkatkan tingkat kriminalitas, konflik sosial, dan ketidakstabilan ekonomi.
Disisi lain, menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 18,5% sampah di Indonesia berasal dari limbah plastik. Limbah plastik merupakan salah satu jenis limbah yang sulit terurai secara alami dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius jika tidak dikelola dengan baik. Jumlah limbah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk gaya hidup konsumtif, kurangnya kesadaran akan pentingnya daur ulang, serta kurangnya sistem pengelolaan limbah yang efektif.
Masyarakat Jalan Danau kelinci V kelurahan Sawojajar kecamatan Kedungkandang, Kota Malang merupakan salah satu kelurahan di kota Malang yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Penyebab utamanya yaitu tingginya angka pengangguran. Pengangguran menjadi permasalahan makro ekonomi yang sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup dan menjadi permasalah perekonomian yang cukup rumit yang selalu muncul dari tahun ke tahun. Pengangguran ini diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya dan ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga tidak terwujudnya pemerataan kesempatan kerja.
Oleh karena itu, anggota kelompok 3 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering D3 Universitas Negeri Malang yang beranggotakan 4 orang, yaitu Afifa Wulandari, Ardy Wicaksono, Maulidya Chairunnisa, dan Praditya Repiano K mengadakan program pengabdian masyarakat dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Kerajinan Tangan Lokal Guna Menunjang Sustainable Development Goals (SDGs) ke-1."
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Mei 2024. Kegiatan ini mensosialisasikan pengembangan kerajinan tangan lokal berbahan dasar limbah plastik. Diharapkan dari sosialisasi ini dapat mengurangi jumlah limbah plastik dan memberikan aspek ekonomis dengan bertambahnya lapangan kerja sebagai bagian integral dari Sustainable Development Goals (SDGs).
Masyarakat disana menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam sosialisasi pembuatan pot bunga dari limbah plastik khususnya galon bekas. Masyarakat mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan. Untuk memperjelas konsep, kami juga memperlihatkan video cara pembuata pot bunga dari galon bekas agar lebih mudah dipahami. Kami juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Tiga hari setelah kegiatan berlangsung kamu melakukan survei untuk melihat perkembangan dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan, dalam skala kecil sudah ada beberapa pot bunga yang terbuat dan sudah mulai mempromosikan di lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Jalan Danau Kelinci V kelurahan Sawojajar sudah mulai mengimplementasikan hasil sosialisasi yang sudah dilakukan. Â
Berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh kelompok 3 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering D3 ini berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan dengan cara mengurangi tingkat pengangguran sebagai bagian integral dari Sustainable Development Goals (SDGs).
