Mohon tunggu...
Afida Rizma Liana Rafsanjani
Afida Rizma Liana Rafsanjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, Penulis Lepas

Belajar berkutat dengan tulisan dan penyuka dunia Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Lirik Lagu Dramaturgy-Eve, Relevankah dengan Teori Dramaturgi?

1 Agustus 2021   21:09 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:14 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari kata "Drama" pasti sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Ada yang beranggapan bahwa drama itu Cuma ada di televisi yang dibawakan dalam film-film atau sinetron yang mana pemerannya kebanyakan menangis. 

Ada juga yang langsung teringat negeri korea bila mendengar kata "Drama" karena saat ini korea menjadi negeri yang banyak digandrungi anak muda karena industry Drama Korea dan K-Pop nya yang sangat Hype. Namun ada yang berikiran bahwa drama itu seperti di pertunjukkan teater yang langsung disuguhkan kepada penontonnya.

Semua anggapan diatas sangat benar, karena itu semua memang termasuk "Drama". Namun, saya pribadi menganggap semua pertunjukkan diatas sebagai "Drama" dalam "Drama". Mengapa bisa seperti itu?

Karena nyatanya dalam kehidupan sehari-hari manusia bisa disebut sedang berdrama. Ya disadari atau tidak kita semua sedang melakukan dan melihat drama dalam real life. Hal ini juga sepaham dengan teori yang dikemukakan Erving Goffman. Ia adalah tokoh Sosiologi Mikro dengan konsentrasi kajian tentang Interaksi Sosial. 

Pria kelahiran Canada 1922 ini berhasil membuat suatu Teori yang mana dikenal dengan Teori Dramaturgi. ia menganggap bahwa manusia adalah pemeran yang berusaha menggabungkan karakteristik individu dan tujuan kepada orang lain. 

Goffman melalui teori dramaturgi mencoba untuk membandingkan dunia manusia dengan dunia teater serta menggambarkan perbandingan antara manusia di kehidupan nyata dengan para pemain atau pemeran di atas panggung. 

Pemikiran Goffman ini banyak terinspirasi dari teori-teori sosial lain, namun yang paling berkaitan adalah dengan teori interaksi simbolik.

Menurut Goffman setiap individu berhak membuat keputusan untuk mempresentasikan dirinya melalui "pengelolaan kesan" dan melanjutkan "pertunjukannya" untuk memastikan bahwa citra atau kesan yang ingin ditunjukkan tersebut terbentuk. Sehingga dalam teori Dramaturgi juga dikenal dengan dua konsep yaitu "Front Stage" yang mana sering dianggap sebagai penampilan luar yang ditunjukkan kebanyak orang dan "Back Stage"yang sering dianggap sebagai sisi personal yang jarang orang lain tahu dan disini adalah moment dimana seorang individu mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk tampil diluar nanti. Kedua konsep ini saling berhubungan karena kedua konsep ini yang akan menjadikan Dramaturgi suatu individu berhasil.

Contoh sederhana dalam memahami Dramaturgi adalah misalkan saja ada seorang influencer yang mana ia adalah sosok yang menjadi "idola" bagi penggemarnya. Ia pun paham perannya sebagai penutan banyak orang sehingga ia selalu tampil sebaik mungkin dihadapan banyak orang, terutama di sosial medianya karena disana banyak followernya yang selalu menantikan dirinya. 

Followernya pun semakin bertambah karena yang ia tampilkan di sosmed adalah hal-hal baik dan sesuatu yang kekinian. Namun siapa yang tau dibalik sempurnanya penampilan di sosmed ternyata di belakang ia adalah seorang yang berbeda dari ia yang di sosmed? Bisa saja ia adalah seorang yang pemarah yang berbanding terbalik dengan ia di sosmed yang terkenal baik. 

Ia mempersiapkan dirinya dan mengatur emosinya sebaik mungkin sebelum tampil di sosmed dan ia berhasil menyampaikan kesan "Baik" dihadapan banyak orang dan dihadapan followersnya. Ia berhasil melakukan Dramaturgi seperti yang dikemukakan Goffman.

*Penting bagi para pembaca : teori ini hanya mengkaji fenomena kemasyarakatan yang mana setiap individu didunia ini pernah melakukannya. Karena setiap manusia ingin terlihat baik dihadapan orang lain. Sehingga teori ini terkesan menjurus kepada 'kepalsuan manusia' namun sebenarnya ini adalah hal yang wajar terjadi. Karena bayangkan saj jika semua manusia menunjukkan kepribadian sebenarnya yang ia miliki maka dunia ini mungkin tidak akan seteratur saat ini. Selain itu, Teori ini juga bukan untuk menyudutkan siapapun atau apapun yang berbau kepribadian, karena kembali lagi bahwa teori ini adalah untuk mengamati saja bukan untuk menghakimi apapun.

Kembali lagi ke pembahasan. Setelah sedikit pemaparan tentang apa itu teori Dramaturgi. saya tidak lupa tujuan saya menulis ini adalah untuk menganalisis suatu lagu dan kini saya akan mencoba menganalisis lirik sebuah lagu dari Jepang yang berjudul "Dramaturgy" yang dinyanyikan oleh Eve.

Berikut lirik lagunya diikuti terjemahan. Saya mendapatnya dari (https://www.kazelyrics.com/2021/01/lirikterjemahan-eve-dramaturgy.html?m=1) 

Atama de wakatte wa nageita

Meratapinya meski sudah menyadarinya

Korogatteku yousu wo waratta

Menertawakan ketika ada sesuatu terjatuh

Sabishii to ka ai to ka wakannai

Tanpa mengetahui arti kesepian atau cinta

Ningen no katachi wa nagedashitanda

Kita sudah lama meninggalkan bentuk manusia ini

Kakae kirenai kotoba darake no sonzai shoumei wo

Demi bukti keberadaan yang penuh kata-kata dan tak dapat ditahan

Kono chiisana heya kara derannai

Kita tak dapat keluar dari teater yang kecil ini

Kidzuitara saigo nigedashitai

Jika disadari, kita sebenarnya ingin melarikan diri

Bokura zenin enjiteitanda

Masing-masing dari kita memainkan perannya

End roll ni mukatte yukunda

Dan terus pergi menuju akhir dari cerita ini

Saa minna hisshi ni yaku wo enjite boukansha nante inai no sa

Semuanya memainkan peran dengan mati-matian meski tak ada penonton

 

"Watashi" nante nai no

Tak ada yang namanya "aku"

Doko ni datte inai yo

Tak peduli di mana pun kita berada

Zutto boku wa nanimono ni mo narenai de

Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun

 

Bokura ima saa saa kuraiatte

Sekarang kita memakan satu sama lain

Enchousen surrender shite

Menyerahlah pada perang panjang ini

Mayday awai aiso

Mayday, dengan sedikit kebaikan hati

Tarenagashi koto no aizou

Kata-kata cinta dan benci pun meluap

Dramatic na tenkai wo dokka kitai shiten darou

Semuanya pasti menantikan perkembangan yang dramatis, iya kan?

Kimi mo YES YES iki wo nonde

Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu

Saihai wa soko ni anda

Ayunkan tongkat komando di sana

Headshot sawagu omoi mo

Headshot, termasuk pikiran kacau itu

Sono kokoro uchinuite saa

Tembaklah hingga menembus ke hati

Mada minu ito wo hiite kuromaku no odemashi sa

Tariklah tali yang tak terlihat itu

Sono me ni utsuru no wa

Hingga dalang di balik layar muncul Yang terlihat di mata itu adalah...

 

Furetara kowarete shimatta

Sesuatu dapat pecah ketika disentuh

Machigatteku yousu wo damatta

Tapi kita hanya diam ketika disalahkan

Bokura zenin muku de arimashita

Dulu kita adalah sosok yang tak bersalah

Itsunomani yara kaibutsu ni nattanda

Tanpa disadari, kita telah menjadi monster

 

Sono subete wo koutei shinai to mae ni susumenai kai

Jika tak bisa menerima semua itu, apakah kau tak bisa maju ke depan?

"Maa kimi ni wa kitto muri nanda"

"Lagipula, kau pasti tak bisa melakukannya"

"Dakara kimi ni wa kitto muri nanda"

'Karenanya kau pasti tak bisa melakukannya'

Itsu no ma ni yara gaiya ni itanda

Tanpa disadari kita hanya menjadi penonton

Sonna gaya bakkari tobashite kitanda

Dengan menghilangkan suara tawa yang berisik

 

Minna hisshi ni jibun wo mamotte sukui no te wo matteru no sa

Semuanya melindungi diri dengan mati-matian sambil menunggu pertolongan

 

Kangaetaku wa nai yo

Aku tak ingin memikirkannya

Baka ni natte itai mon

Aku hanya ingin menjadi bodoh

Zutto boku wa nanimono ni mo narenai de

Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun

 

Dakara ima zensen jou ni tatte

Karenanya sekarang mari berdiri di depan

Sono hata wa takaku matte

Mengibarkan bendera dengan tinggi

Ressei tayoru aibou

Teman rendahan yang bisa diandalkan

Kotoba sura hitsuyou nai yo

Tak perlu untuk mengucapkan kata-kata

Dramatic na tenkai wa dot heat shiteku darou

Perkembangan yang dramatis pasti akan mencapai titik panasnya, iya kan?

 

Kimi mo YES YES iki wo nonde

Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu

Saikai wo chikaiatte

Mari kita berjanji untuk bertemu lagi

One chance shika nai boku no

Karena aku hanya punya satu kesempatan

Isshun wo kakeru no sa

Aku akan mempertaruhkan saat-saat ini

Climax mitai na te ni ase wo nigiru no sa

Bagai cerita yang mencapai klimaks

Potsuri to naita

Aku menggenggam tangan yang berkeringat Aku menangis seorang diri

 

Kakushite kita honto wa doko ni mo nai

Kebenaran yang tersembunyi tak dapat ditemukan

Waratte kita yatsura ni ibasho wa nai

Tak ada tempat untuk mereka yang menertawakan

Omoidashite poi tte shite kanjou wa nai

Aku membuang kenangan dan tak punya perasaan

Nagashita namida riyuu nante nai

Tak ada alasan untuk air mata yang mengalir

 

Yasashisa ni ondo mo kanjirarenai

Kehangatan dari kebaikan tak dapat dirasakan

Sashinobeta te ni utagai shika nai

Hanya ada keraguan dari tangan yang menggapai

Ana ga aite ai wa tarete shimai ni nattanda

Cinta yang tergantung telah meninggalkan lubang

Taoresou na boku wo nozokikondanda

Sementara mengintip diriku yang seakan terjatuh

 

Akiramekaketa hito no mae ni anta wa

Di hadapan orang-orang yang hampir menyerah

Itsumo azawarau you ni odemashi sa

Kau selalu muncul seolah tersenyum dengan lebar

Kimi ni wa donna fuu ni mieterun dai

Bagaimanakah penampilanku jika di hadapanmu?

Kokyuu wo totonoete saa

Tenangkanlah nafasmu sebentar

 

Saa

Sekarang

Zutto boku wa nanimono ni mo narenaide

Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun

 

Bokura ima saa saa kuraiatte

Sekarang kita memakan satu sama lain

Enchousen surrender shite

Menyerahlah pada perang panjang ini

Meedee awai aiso

Mayday, dengan sedikit kebaikan hati

Tarenagashi koto no aizou

Mayday, dengan sedikit kebaikan hati

 

Dramatic na tenkai wo dokka kitai shiten darou

Semuanya pasti menantikan perkembangan yang dramatis, iya kan?

 

Kimi mo YES YES iki wo nonde

Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu

Saihai wa soko ni anda

Ayunkan tongkat komando di sana

 

Heddo shotto sawagu omoi mo

Headshot, termasuk pikiran kacau itu

Sono kokoro uchinuite saa

Tembaklah hingga menembus ke hati

Mada minu ito wo hiite kuromaku no odemashi sa

Tariklah tali yang tak terlihat itu Hingga dalang di balik layar muncul

"Sono me ni utsuru no wa"

"Yang terlihat di mata itu adalah"

Nah itu dia lirik dari lagu Dramaturgy -- Eve. Silahkan lihat lirik diatas hingga habis ya kawan. Baca terjemahannya juga ya.

Setelah baca lirik dan terjemahannya saya punya pendapat terkait makna dari lagu Dramaturgy ini bahwa pada lirik-lirik awal ternyata berhubungan dengan tidak menjadi diri sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penggalan terjemahan " Demi bukti keberadaan yang penuh kata-kata dan tak dapat ditahan." 

Lagu ini menceritakan bahwa manusia kebanyakan berperilaku yang tidak sesuai dengan dirinya, yang artinya juga tiap manusia sedang berdrama untuk bisa memberi kesan kepada orang lain. Sehingga pada kelanjutannya lagu ini mungkin memaknai bahwa manusia telah meninggalkan dirinya dan hidup menurut ekspektasi orang lain. 

Lalu ada sebuah terjemahan lirik yang berbunyi "Tanpa disadari kita hanya menjadi penonton" ya!! Lirik tersebut cukup mewakilkan pesan jika disetiap harinya kita sebagai penonton orang-orang yang berdrama namun kita juga pemeran didalamnya.

Dan inti dari makna lagu ini adalah manusia sebenarnya tahu bahwa mereka adalah kepalsuan satu sama lain. Namun, dengan hidup sesuai kata orang lain akan membawa kesenangan bagi orang lain dan menyakiti diri kita sendiri. Sehingga pada akhirnya kita semua sepakat untuk memerangi hal-hal yang menyakiti kita dan mari hidup damai dengan diri kita. Walaupun dikehidupan sehari-hari kita harus berdrama karena bagaimanapun kita harus menjaga perasaan orang lain kan?

Sekian

Jika ingin tahu lagunya link dibawah ya.

Original Video from Youtube : Eve -- Dramaturgy https://youtu.be/jJzw1h5CR-I

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun