Mohon tunggu...
Affan GhaffarFadilah
Affan GhaffarFadilah Mohon Tunggu... Lainnya - a space of sharing happines

we may be a nothing, but we must stand for something

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setiap Hari adalah untuk Ibu

22 Desember 2020   10:01 Diperbarui: 22 Desember 2020   10:07 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada momentum hari ibu setiap kita tentu memiliki pemaknaan mendalam dari sebuah arti kasih dan sayang. Beberapa dari kita tentu teramat bahagia, bilamana dapat mengucapkan dan memeluk hangat langsung kepada ibu terkasih. Beberapa dari kita mungkin hanya dapat memanjatkan doa, seraya berharap yang terbaik. Sebab, mungkin mereka tidak bisa mencium kening ibunya dengan langsung, serta manatap dengan mesra mata indah milik sang ibu.

Hari ini, setiap kita akan kembali mengenang apa-apa yang telah kita lalui bersama ibu. Melihat perjuangan dan pengorbanannya yang tak pernah selesai untuk kita. Mereka adalah perwujudan wanita tangguh, bentuk syukur tertinggi yang kita miliki atas dunia ini. Ibu yang tidak pernah mengeluh, ibu yang pasti tertatih, ibu yang selalu mengatakan "..tenang nak.. semua akan baik-baik saja. Ayo berjuang lagi, jangan menyerah..". kata-katanya laksana embun, yang memberi hidup pada pagi yang sunyi.

Sampai pada penghujung waktu, Ibu tetaplah manusia yang memilki peran besar atas hidup kita. Dan juga ibu selalu mengharapkan, kita selalu menemui bahagia dimanapun, kapanpun, dengan siapapun.

Setiap hari adalah hari untuk ibu. Karena ibu akan selalu terlibat dalam tiap-tiap apa yang kita susun dan rencanakan. Karena nama ibu selalu termaktub dalam sujud panjang pengharapan. Apapun yang kita lakukan, adalah sebagai tanda bakti dan upaya untuk selalu memuliakan ibu. Itulah surga yang sedang kita bangun dan perjuangkan.

Sebagaimana seorang anak. kita hanya mampu meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Memohon kesabarannya, untuk menunggu hingga waktu yang cerah nanti akan kita raih dan persembahkan untuk ibu.

Terimakasih ibu. Berkat usaha dan doa panjang mu, kita mampu melewati semua tanpa saling meninggalkan. Terimakasih ibu, berkat senyum dan semangat dari mu, kita mampu memaknai bahwa hidup harus selalu disyukuri. Terimakasih ibu, karena mu semua terlihat begitu sederhana, karena mu semua akan terus berjalan. Sekalipun harus patah, kau tetap tegap memastikan kita akan sampai dan selesai. Terimakasih ibu, semoga wanita yang akan bersanding dengan ku kelak, dapat belajar banyak dari mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun