Mohon tunggu...
Afaf
Afaf Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Mahasiswa Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bukan Lagi Masalah Teori, Ini Cara Nyata Bawa Ilmu Kampus ke Dunia Industri

14 Mei 2025   23:15 Diperbarui: 14 Mei 2025   22:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Knowledge Transfer Model (Gambar dibuat dengan AI)

Selama beberapa dekade, komunitas Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) telah memproduksi ribuan publikasi ilmiah yang mencakup berbagai teknik, alat bantu, dan model pengembangan perangkat lunak. Namun, di balik ledakan pengetahuan ini tersimpan ironi besar, bahwa hanya sedikit dari hasil riset tersebut yang benar-benar digunakan oleh para praktisi di industri. Artikel karya Cartaxo, Pinto, dan Soares (2018) membuka fakta penting sekaligus menawarkan solusi nyata atas persoalan kronis ini: kesenjangan antara riset dan praktik RPL.

Masalah Utama: Jembatan yang Hilang antara Ilmuwan dan Insinyur

Kesenjangan antara teori dan praktik bukanlah isu baru dalam dunia teknik, tetapi di RPL, dampaknya sangat terasa. Praktisi perangkat lunak seringkali menghadapi masalah nyata yang mendesak, namun mereka lebih memilih mencari solusi melalui pengalaman pribadi, forum daring, atau konsultasi informal ketimbang membaca makalah ilmiah.

Mengapa ini terjadi? Karena, sebagaimana dijelaskan dalam artikel ini, hasil riset sering kali tidak disajikan dalam format yang dapat diakses, dipahami, dan dimanfaatkan oleh industri. Sistematik review mungkin padat dan mendalam, tetapi tidak praktis untuk dibaca oleh manajer proyek yang dikejar deadline atau developer yang bergulat dengan bug.

Solusi dari Dunia Medis: Rapid Review dan Evidence Briefing

Apa yang menarik dari artikel ini adalah keberanian para penulis untuk belajar dari disiplin lain, yaitu bidang medis, yang lebih dahulu menghadapi tantangan serupa. Dalam dunia kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based Medicine), telah berkembang dua pendekatan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses transfer pengetahuan, yaitu Rapid Review dan Evidence Briefing.

Penulis mengadaptasi dua konsep tersebut ke dalam konteks RPL:

  1. Rapid Review
    Merupakan kajian pustaka sekunder yang dilakukan dengan cepat dan efisien. Tujuannya bukan menggantikan Systematic Literature Review (SLR), tetapi menjadi pelengkap yang lebih ringan dan cepat. Dengan pendekatan ini, praktisi bisa mendapat wawasan berbasis bukti dalam hitungan hari, bukan minggu atau bulan.

  2. Evidence Briefing
    Dokumen satu halaman yang merangkum inti temuan penelitian secara visual dan mudah dipahami. Format ini sangat cocok untuk kebutuhan industri yang membutuhkan informasi padat, relevan, dan instan.

Pendekatan ini bukan hanya teori. Dalam studi kasus yang dilaporkan, tim peneliti berhasil membantu sebuah perusahaan yang menghadapi masalah kolaborasi pelanggan dengan menyusun rapid review dalam waktu hanya enam hari. Hasilnya, perusahaan merasa proses ini lebih terpercaya dan terstruktur daripada pendekatan pencarian informasi mereka sebelumnya.

Mendorong Budaya Keputusan Berbasis Bukti di Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun