Elizabeth merupakan putri dari pasangan Nathaniel Peabody dan Elizabeth Palmer. Elizabeth lahir pada 16 Mei 1804 di Billerica, Massachusetts. Peabody bekerja sebagai pengajar, penulis, dan pendiri Taman Kanak-Kanak (TK) pemerintah yang pertama di Amerika Serikat.Â
Sebelum menjdai pendidik, Peabody telah menganut premis bahwa permainan anak-anak memiliki nilai perkembangan dan pendidikan intrinsik.Â
Pada tahun 1859 saat ia bertemu dengan salah satu muridnya yang bernama Margarethe Schurz, Peabody berminat pada metode pendidikan Friedrich Froebel.Â
Kemudian pada tahun 1860 Taman Kanak-Kanak (TK) miliknya beroperasi dan menyediakan sekolah formal bagi anak-anak berusia di bawah enam tahun.Â
Peabody membuat karya tulis Poly Kitab, yang digunakan sebagai pendukung dari tujuannya mendirikan taman kanak-kanank menjadi forum yang diterima di pendidikan Amerika.Â
Selain itu Peabody juga mengarang dan menciptakan perangkat yang digunakan untuk mempelajari bahasa melalui permainan di lembanga Taman Kanak-Kanak (TK).
Konsep alat bermain yang dikembangkan oleh Peabody terdiri dari dua boneka tangan yang betujuan sebagai tokoh mediator. Kedua boneka tersebut dinamai P. Mooney dan Joey.Â
Keduanya dilengkapi dengan papan magnet, berbagai gambar, piringan hitam yang berisi lagu dan tema cerita sekaligus kantong pintar sebagai hiasannya. Karya Peabody tersebut berkontribusi dalam program pengetahuan dasar yang mengarah pada aspek pengembangan Bahasa, seperti kosa kata yang akrab dengan anak.Â
Berbagai tema yang dipilih dan dirancang harus selaras dengan pengetahuan serta budaya anak di lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun tokoh boneka tidak menggunakan P. Mooney dan Joey, namun APE tersebut menginspirasi pembuatan boneka tangan yang dikembangkan di Indonesia. Boneka tangan yang dimainkan di Indonesia dilengkapi dengan panggung boneka dan layar yang dapat diganti sesuai dengan cerita anak-anak setempat.
C. Konsep Alat Permainan Edukatif Menurut Froebel
Friedrich Wilhelm August Froebel lahir pada 21 April 1782 di Oberweiszbach, Jerman. Semasa kecil ia tidak memperoleh kasih sayang dari Ibunya, sebab sang Ibu telah meninggal dunia. Kemudian Froebel diasuh oleh Ibu tiri dan Ayahnya.Â