Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep APE Menurut Beberapa Tokoh Pendidikan Anak Usia Dini

27 September 2021   06:32 Diperbarui: 27 September 2021   06:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Namun Froebel sedikitpun tidak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Ketika ia beranjak dewasa, berbagai pengalamannya tadi tercetuslah sebuah perubahan yang bermanfaat bagi pola asuh orang tua di rumah dan para pendidik di sekolah. Froebel menjunjung semboyan fried (rasa damai), fruede (kegembiraan), dan freiheit (merdeka). 

Menurutnya secara kodrati seorang anak membeawa sifat baik, namun untuk sifat buruk pada diri anak muncul setelah ia memperoleh pendidikan yang salah. Froebel benganjurkan untuk pendidikan pada tahun pertama ditujukan untuk membentuk diei anak menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan tersebut dirancang untuk melatih seluruh indra anak dengan berbagai kegiatan pengamatan, eksplorasi, dan peragaan terhadap makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. 

Upaya yang dilakukan Froebel bertujuan sebagai bimbingan terhadap anak untuk menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan dan individu. Sehingga nantinya, pada diri anak akan tumbuh pengertian, empati, kecerdasan dalam memecahkan suatu masalah, memiliki moral serta bertindak adil dengan diri sendiri sekaligus masyarakat di sekitarnya.

Pendidikan ala Froebel mencakup kegiatan bermain dengan gift, kegiatan okupasi, kerajinan tangan, bernyanyi dengan gerak, merawat serta memelihara tanaman dan hewan. Froebel juga menciptakan alat permainan edukatif yang dapat digunakan sebagai penunjang pendidikan yang dikembangkannya. APE yang diciptakan Froebel dikenal dengan sebutan balok Blocdoss. Balok yang dibuat berupa bangunan atau kotak besar berukuran 20 x 20 cm, yang mencakup balok kecil dengan berbagai ukuran. Sebutan lain dari balok Blocdoss yaitu kotak kubus dalam program PAUD di Indonesia. Kotak kubus tersebut kerap digunakan sebagai salah satu jesnis alat permainan edukatif untuk menstimulus motorik dan melatih nalar pada anak usia dini.

D. Konsep Alat Permainan Edukatif Menurut Cruissenaire

George Cruissenaire merancang alat permainan berupa balok Cruissenaire yang berguna untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, seperti pengenalan bilangan sekaligus meningkatkan keterampilan bernalar. Balok yang didesain terdiri dari berbagai balok dengan ukuran dan warna yang berbeda-beda, diantaranya sebagai berikut:

  • 1 x 1 x 1 cm berwarna kayu asli
  • 2 x 1 x 1 cm berwarna merah
  • 3 x 1 x 1 cm berwarna hijau muda
  • 4 x 1 x 1 cm berwarna merah muda
  • 5 x 1 x 1 cm berwarna kuning
  • 6 x 1 x 1 cm berwarna hijau tua
  • 7 x 1 x 1 cm berwarna hitam
  • 8 x 1 x 1 cm berwarna cokelat
  • 9 x 1 x 1 cm berwarna biru tua
  • 10 x 1 x 1 cm berwarna jingga

Balok ala Cruissenaire merupakan media yang dapat diamati langsung oleh anak-anak, sehingga dapat memusatkan perhatian anak pada kegiatan pembelajaran. Penggunaan APE Cruissenaire pada sebuah kegiatan pembelajaran berhitung, membutuhkan bantuan dari orang dewasa atau seorang guru untuk memberikan bimbingan serta petunjuk selama proses belajar berlangsung.

Pembahasan di atas merupakan awal tercetusnya alat permainan edukatif yang digunakan di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini, terutama di Indonesia. 

Alat Permainan Edukatif (APE) digunakan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran agar lebih bermakna dan menyenangkan. Berbagai kisah dan pengalaman dari para ilmuan sekaligus tokoh pejuang tersebut, melatar belakangi terbentuknya konsep yang terus digunakan dan dikembangkan untuk keberlangsungan sekaligus kemajuan pendidikan saat ini, hingga pendidikan di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun