Akhirnya Ku Menemukanmu
Aku berjalan terburu buru. Di sebrang jalan ada sekolah. Dulu aku belajar di sana. Sekarang anakku yang jadi murid di sekolah itu.
Kulirik jam tangan. Sudah jam 10 pagi. Mengapa ia belum datang? Terik matahari mulai memanggang, bulir keringat mengalir perlahan.
'Ciloknya bu, cilok'. Aku menggeleng. Mataku terus mencari, dimana dia? Aah, akhirnya aku menemukanmu. Kutukar sebungkus lekker dengan dua lembar ribuan. Kue yang dimakan anakku, sebelum ia terlindas mobil di jalanan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!