Mohon tunggu...
Aeres M. Sofida
Aeres M. Sofida Mohon Tunggu... -

mompreneur\r\nhttp://mbafi.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kesan Baru dan Optimisme Saya pada PT KAI

16 Desember 2011   23:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:09 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 15 Desember 2011, saya ke Bandung mengunjungi kawan lama, sekaligus men-support group-meeting pertama dengan mitra-mitra baru. PP naik KA, kendaraan favorit saya. Berangkat jam 6 pagi. Pulangnya naik KA terakhir, jam 19.50. Gerbong nomor dua tempat saya, isi penumpang sedikit, cuma separuhnya. Jadi bebas pindah-pindah posisi yang lebih nyaman.
Mungkin karena saya capek dan kenyang, lepas stasiun Bandung beberapa ratus meter saja sudah terlelap, melek sebentar lihat keluar jendela papan nama stasiun Purwakarta, ubah posisi duduk, merem lagi. Tiba-tiba terbangun kaget karena gerbong bergetar-getar lebih keras dari biasanya, saking ngebuutnya kecepatan kereta, dan mungkin juga karena muatan gerbongnya sedikit. Sempat cemas, tapi saya fokus dzikr mohon keselamatan dan berserah.

Tivi di gerbong menayangkan film-film dagelan ngisengin orang seperti Just Kidding, volume suaranya keciil hampir tak terdengar. Sekitar Cikampek, ada seorang sekuriti yang masuk gerbong, sedang memastikan keamanan situasi dan keadaan penumpang tiap gerbong. Kurus, tinggi sekitar 175 cm, usianya mungkin sekitar 25-26 tahun, dari raut wajahnya khas keturunan Tionghoa, dan... kasep uyh. *jadimalu*

Dua pekan lalu, saya ke Bekasi naik Commuter di gerbong khusus untuk wanita, paling depan. Sepertinya sedang ada sidak, di ruang masinis yang terbuka, saya melihat ada seorang pimpinan berseragam PT KAI didampingi beberapa staffnya, semangat memberi arahan tegas, yang saya dengar ujungnya, "Ya berangkat. Kalau memang sudah waktunya, menitnya, ya langsung berangkat." Mereka keluar dari ruang masinis, sehingga saya bisa melihat secara jelas, ternyata sang pimpinan berwajah khas keturunan Tionghoa.

Henfon berbunyi, masuk pesan dari suami saya, "Sampe mana? Aku jemput di St.Jatinegara jam berapa?" Saya jawab, "Sekitar jam 11, mungkin lebih cepat, keretanya ngaciirrr banget. Nanti pas berhenti menurunkan penumpang di stasiun Bekasi saya telfon."

Untuuung saya nggak tidur lagi, karena tak lama kemudian saya membaca plang "KRANJI" waaaah berarti stasiun Bekasi sudah lewat, dalam hati saya heran kok nggak berhenti di Bekasi ya? Buru-buru deh saya telfon suami.

Saya lihat tayangan di tivi, film dagelan China, volume suaranya keras, membuat beberapa penumpang terjaga. Beberapa menit sebelum masuk stasiun Jatinegara saya sempat ngobrol dan bertanya pada seorang staff, "Sudah tidak berhenti lagi ya di stasiun Bekasi?" Dia jawab dengan ramah, "Ya bu. Sejak tanggal 1 kemarin."

Oooowh pantesiiin. *manggut-manggut*

Biasanya waktu tempuh 3 jam lebih 15 menit, bahkan pernah 3,5 jam. Kali ini Bandung-Jakarta 2 jam 55 menit. Rekor! :) Sampai di stasiun Jatinegara, dalam perjalanan ke rumah, saya ceritakan semua kesan baru PT KAI ini pada suami. Suamiku bilang, memang direkturnya yang sekarang orang 'keturunan' Fi. Setelah saya googling, ternyata e ternyata, Direktur PT KAI Ignasius Jonan, itulah yang saya lihat dalam gerbong khusus wanita di commuter Jakarta-Bekasi sabtu siang tanggal 3 Des yang lalu.

Saya percaya akan terjadi banyak perubahan yang positif era pimpinan beliau. Orang 'keturunan' terkenal punya komitmen kuat, amanah, tegas, dan fokus pelanggan. Sekian puluh tahun saya lebih sering membaca berita, PT KAI mengeluh rugi, harga tiket KA naik, tapi pesona pelayanannya belum ada perubahan secara signifikan. Nah mungkin jika 'dipegang' oleh orang keturunan PT KAI menjadi semakin untung dan menguntungkan pelanggan, lebih disiplin dengan jadwal keberangkatan, dsb. Saya juga sempat tengok website-nya, tampilan baru, kesan lebih bonafid, lebih kaya informasi up-to-date, dan lebih gaya. Klik di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun