- Investasikan untuk pendapatan pasif: Pertimbangkan investasi yang dapat menghasilkan pendapatan pasif, seperti dividen saham, bunga deposito, atau sewa properti.
- Monetisasi hobi: Jika Anda memiliki hobi yang bernilai, pertimbangkan untuk memonetisasinya. Misalnya, jika hobi memasak, Anda bisa menjual makanan atau kue buatan Anda.
5. Investasi yang Cermat dan Berbasis Risiko
Di tengah ekonomi yang lesu, investasi tetap penting untuk melawan inflasi dan membangun kekayaan jangka panjang. Namun, strategi investasi perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
Prinsip investasi di tengah ekonomi lesu:
- Pahami profil risiko Anda: Investasi harus disesuaikan dengan toleransi risiko, horizon waktu, dan tujuan keuangan Anda.
- Diversifikasi portofolio: Jangan tempatkan semua investasi Anda dalam satu instrumen. Sebarkan investasi di berbagai kelas aset (saham, obligasi, reksa dana, properti, dll).
- Fokus pada investasi jangka panjang: Hindari panik dan menjual investasi saat pasar turun. Historis, pasar selalu pulih dalam jangka panjang.
- Pertimbangkan investasi kontra-siklikal: Beberapa sektor cenderung tahan resesi atau bahkan berkinerja baik saat ekonomi lesu, seperti kebutuhan pokok (consumer staples), kesehatan, dan utilitas.
- Lakukan investasi berkala (dollar cost averaging): Daripada investasi sekaligus, lakukan investasi berkala dengan jumlah yang tetap. Ini mengurangi risiko membeli saat harga tinggi.
- Hindari investasi spekulatif: Di tengah ekonomi yang tidak menentu, hindari investasi spekulatif yang berisiko tinggi.