Mohon tunggu...
Ady Setyawan
Ady Setyawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis Buku : Benteng Benteng Surabaya ( 2015 ) Surabaya Di Mana Kau Sembunyikan Nyali Kepahlawananmu ? ( 2018 )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meraba Wajah Kalimas Abad 19

7 Desember 2019   21:49 Diperbarui: 7 Desember 2019   21:50 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Surabaya 1825, dengan akses ke pantai melalui jalur Kalimas dan desa Semampir. Sumber : Asia Maior

Proyek pekerjaan bendung Lengkong. Foto: Von Faber
Proyek pekerjaan bendung Lengkong. Foto: Von Faber

Pintu air Gunungsari yang selesai 1898. Foto: Von Faber
Pintu air Gunungsari yang selesai 1898. Foto: Von Faber

Pintu air Gubeng selesai 1899. Foto: Von Faber
Pintu air Gubeng selesai 1899. Foto: Von Faber

Pada tahun 1856, saluran kanal buatan dari Wonokromo - Jagir terus ke timur menuju laut mulai dikerjakan. Upaya pengaturan debit air yang masuk ke Kalimas terus dikerjakan, bendungan Gunungsari dan Gubeng berturut-turut diselesaikan tahun 1898 dan 1899.

Untuk mengatasi masalah pendangkalan di jalur Kalimas hingga selat Madura, pada tahun 1881 dibentuklah komite khusus yang dibentuk oleh pemerintah kolonial. Adapun misi komite ini diantaranya :

1. Pelebaran Kali Porong, diharapkan debit yang berlebih dari Kali Brantas dapat dialirkan melalui Kali Porong.

2. Debit yang masuk ke Surabaya hanya sebatas untuk keperluan irigasi dan menjaga ketinggian air guna keperluan transportasi perahu.

3. Debit berlebihan yang masuk ke Surabaya pada musim hujan dialirkan melalui saluran Wonokromo guna mencegah banjir didalam kota.

Banjir tetap menjadi ancaman di Surabaya, selama dana masih bisa digelontorkan maka persaingan antara alam dengan teknologi manusia akan terus berlanjut.

Literatur :

Von Faber,Oud Soerabaia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun