Mohon tunggu...
Farid Muadz Basakran
Farid Muadz Basakran Mohon Tunggu... Administrasi - Advokat

#Advokat #Mediator #Medikolegal I Pendiri BASAKRAN dan GINTING MANIK Law Office sejak 1996 I Sentra Advokasi Masyarakat I Hotline : +62816 793 313

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KRL Dinaikkan Tarifnya, Penumpang Dicampakkan di Tengah Jalan

21 November 2012   23:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:53 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13535406651855737364

[caption id="attachment_210667" align="aligncenter" width="640" caption="Penumpukkan Penumpang KRL di Stasiun Depok Semalam 21/11/2012 (Dok. Pribadi)"][/caption] Kejadian-kejadian mencampakkan penumpang KRL di tengah jalan kembali berulang semalam, di antara perjalanan Jakarta-Bogor dan sebaliknya. Sejak sore kemarin, 21/11/2012, beberapa rute perjalanan KRL baik ekonomi maupun commuter line, tersendat di beberapa stasiun. Di tengah perjalanan KRL pun tidak ada pengumuman dari awak kabin maupun masinis mengenai apa yang terjadi dan gangguan tehnis apa yang sedang terjadi. Seperti terlihat dalam KRL CL sebelum stasiun Universitas Indonesia, KRL tertahan kurang lebih 15 menit, para penumpang didalamnya hanya melamun apa yang sedang terjadi di depan sana. Mereka penumpang dibiarkan tak nyaman dengan kondisi KRL CL yang sumpek dan kurang air conditionignya. Setelah itu kembali tertahan di stasiun UI selama kurang lebih 20 menit lamanya. Menurut informasi di stasiun UI diberitahukan bahwa terjadi gangguan sinyal antara stasiun Depok Lama hingga stasiun Bojong Gede. Setelah itu KRL kembali berjalan ke arah stasiun Depok Lama, dan kembali terjadi penumpukkan penumpang seperti terlihat dalam gambar diatas. Setelah menunggu kereta berikutnya di stasiun Depok Lama baru ada pemberitahuan, ada longsor di rel antara stasiun Bojong Gede dan Cilebut, sehingga perjalanan KRL menuju Bogor hanya sampai stasiun Bojong Gede saja, dan kepada seluruh penumpang dipersilahkan untuk mencari alternatif angkutan lainnya menuju tempat tujuan. Hanya kata maaf  dari petugas informasi stasiun kepada para penumpang yang telah membeli karcis sebesar Rp. 9000,- (sebelumnya hanya Rp. 7000). Dalam kondisi yang hujan rintik-rintik, sebagian besar penumpang bersumpah serapah dan keluar kata-kata, "setan", "KAI tak bertanggungjawab", "semakin gak benar aja ini KAI", "bakar saja kereta ini" dan sebagainya. Sumpah serapah dan caci maki ini wajar keluar , karena tidak sedikit dari penumpang itu adalah warga masyarakat yang baru saja letih bekerja seharian di Jakarta, dan tidak sedikit dari penumpang itu ada yang hamil dan membawa anak-anak balita. Menurut sebagian penumpang, kejadian ini sering berulang, baru beberapa hari yang lalu jadwal perjalanan KRL kacau, dan hari kemarin berulang kembali. Harusnya pula ada perbaikan-perbaikan dan pemeliharaan terhadap sarana rel dan gerbong dalam keadaan normal, sehingga dalam keadaan darurat tidak semrawut jadwal dan pelayanan kepada penumpang. Tidak ada pertanggungjawaban dari PT. KAI, menurut sebagian penumpang harusnya kalau pihak KAI bertanggungjawab, karcis penumpang diambil dan dikembalikan dengan uang seutuhnya atau sebagiannya, atau disediakan alternatif  pengganti angkutan agara semua penumpang dapat aman menuju tempat tujuannya masing-masing. Dari kejadian semalam, terlihat semakin tidak manusiawinya pelayanan KRL kepada penumpangnya. Terjadi dehumanisasi oleh PT. KAI kepada penumpangnya. Kemana Dahlan Iskan ? Kemana pula jajaran Direksi PT. KAI ? Tertidurlelapkah mereka di rumah, sementara rakyatnya sengsara dalam malam gulita.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun