Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Simak Keseruannya! Danone Menggelar Let's Reunite bagi Para Alumni Blogger dan Vlogger Academy 2020

11 Desember 2020   21:48 Diperbarui: 11 Desember 2020   22:16 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat, 11 Desember 2020 - Danone mengadakan acara webinar bertajuk "Let's Reunite 2020", yang dihadiri oleh para alumni Danone Blogger & Vlogger Academy. Acara yang diadakan secara virtual melalui Zoom ini terselenggara berkat kerjasama antara Danone dengan Kompasiana.

Webinar Danone Let's Reunite 2020 dihadiri oleh para narasumber-narasumber yang hebat seperti Wakil Pimpinan Redaksi Kompas, Paulus Tri Agung Kristanto; Occupational Health Leader Danone Indonesia, dr. Muhammad Soffiudin, M.KK, M.KKK; dan Instagram Expert, Niko Julius. Acara ini juga dipandu oleh Yosh Aditya sebagai host.

Berlangsung mulai pukul 13.30 hingga 17.30 WIB, webinar ini dibagi menjadi tiga sesi yang masing-masing memberikan pengetahuan dan informasi yang menarik dan juga bermanfaat.

Dok. Kompasiana
Dok. Kompasiana
Di sesi pertama, Paulus Tri Agung Kristanto atau kerap disapa Pak Tra, mengisi webinar dengan topik "Kemampuan Berpikir Kritis yang Wajib Kamu Kembangkan", di mana Pak Tra mengajak para peserta untuk mulai berpikir kritis, bukan krisis.

Untuk memiliki kemampuan berpikir kritis seperti wartawan, Pak Tra berpendapat jika hal itu bisa dilatih dengan mencoba menggunakan metode 5W1H (Who, What, Where, When, Why, How) ketika menemukan atau mendiskusikan sebuah informasi.

"Pembaca yang semakin tahu banyak hal, dalam situasi yang semakin terbuka, semakin haus akan banyak hal yang baru. Pembaca pun kini semakin kritis dan menuntut sebuah berita atau cerita yang lengkap, detail, dan cermat. Pembaca tidak lagi bisa dikelabui seorang wartawan dengan berita atau tulisan yang sekedar deskriptif, tetapi tidak memberikan kejelasan dan tidak cermat," ucapnya.


Menurutnya, berpikir kritis juga bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, yaitu mulai dari bernafas. Karena dengan bernafas bisa memperoleh informasi baru yang bisa dijadikan berita. Contohnya seperti kalau bernafas di pasar, atau kalau sesak nafas.

Ia menyampaikan jika berpikir kritis juga harus disiplin pada verifikasi, untuk mencari sudut dan argumen terbaik dalam laporan terkait lingkungan, gaya hidup sehat, dan persoalan lain.

"Harus konfirmasi dan cover all sides. Baca lagi, lagi, dan lagi," ujar Pak Tra.

Dok. Kompasiana
Dok. Kompasiana
Sesi selanjutnya menghadirkan dr. Muhammad Soffiudin, M.KK, M.KKK atau yang akrab disapa dr. Soffi, yang berbicara mengenai gaya hidup sehat dengan topik "Revolusi Gaya Hidup Sehat di Tengah Pandemi".

Ia menjelaskan bahwa revolusi hidup sehat bisa dilakukan melalui tiga cara. Yaitu, jaga aktivitas fisik, jaga nutrisi, dan jaga kesehatan mental.

Jaga aktivitas fisik menurutnya bukan hanya soal mager dan jarang olahraga, tetapi termasuk istirahatnya. Dengan menjaga fisik melalui gaya hidup sehat bisa terhindar dari berbagai penyakit seperti obesitas, darah tinggi, pengeroposan tulang, kolesterol, dan lain sebagainya.

Bahkan menurut penelitian, terlalu banyak duduk juga dapat menyebabkan serangan jantung dan struk. Hal itu disampaikan juga oleh dr. Soffi dalam acara Danone Let's Reunite 2020.

Ia mengingatkan seluruh peserta bahwa waktu total duduk harus dibatasi yaitu maksimal enam sampai delapan jam per hari, dan setiap 30 sampai 90 menit waktu duduk, harus diselingi dengan gerakan seperti berdiri, berjalan, stretching, maupun melakukan aktivitas lainnya selama kurang lebih lima menit sebelum duduk kembali.

"Jangan lupa tidur yang cukup dan berkualitas, selama 7 hingga 9 jam. Hindari juga bermain HP sebelum tidur," tambahnya.

Selain menjaga fisik, dr. Soffi juga mengingatkan untuk menjaga asupan nutrisi dengan makan makanan bergizi seimbang, dalam porsi yang cukup, dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.

Dan yang ketiga, menurutnya yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatan mental, karena stres dapat menyebabkan menurunnya imunitas.

"Ingat 3 yang harus kita lakukan, pertama jaga kesehatan fisik, dengan melakukan aktivitas fisik secara konsisten, dan dengan istirahat yang sesuai. Kedua jaga asupan nutrisi, konsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Dan ketiga jaga kesehatan mental, harus stay positive, stay optimist!" tutupnya.

Adapun untuk informasi lebih lanjut dan juga tips mengenai kesehatan kalian bisa langsung kunjungi Instagram Nutrisi Bangsa, dan bagi yang ingin mencari lebih tahu tentang lingkungan, silakan cek Instagram AQUA Lestari.

Dok.Kompasiana
Dok.Kompasiana
Sesi terakhir menghadirkan Niko Julius sebagai pembicara dengan topik "Membuat Infografis yang Menarik Untuk Kontenmu".

Menurutnya tampilan visual dalam sebuah konten sangatlah penting, karena menurut data dari Mind Tools yang dikutip oleh Niko menyatakan jika sekitar 65% dari populasi di dunia adalah visual learners. Niko juga mengutip perkataan Hyerle yang mengatakan bahwa 90% informasi yang masuk ke otak adalah berbentuk visual.

Menurut Niko, ada empat tips yang penting untuk membuat sebuah infografis yang baik. Pertama adalah Persuasive Lead, yang berarti konten infografis harus dimulai dengan sesuatu yang bisa menarik minat dan perhatian pembaca agar membaca lebih lagi.

Kedua adalah Unique Approach, di mana infografis yang dibuat jangan sampai kehilangan jadi diri, walaupun mengikuti sumber-sumber tertentu.

Ketiga, menurutnya infografis yang efektif adalah yang menjawab masalah orang lain, terutama bila bisa menjadi panduan pembaca untuk menyelesaikan masalah mereka, atau Niko mengistilahkannya dengan Reader's Problem.

Dan yang terakhir adalah untuk Make it Relevant, atau menggunakan bahasa, desain, dan pemilihan aspek-aspek lain yang sesuai dengan audiens yang ingin dituju.

"Karena infografis dibuat untuk mereka, bukan kita," ujar Niko.

Selain itu, Niko juga membahas mengenai fase-fase dalam pembuatan infografis mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

Dalam pembuatan infografis, ia juga menjelaskan bahwa ada enam elemen penting yang wajib diperhatikan, yaitu identitas, lead headline, sub headline, overview, isi konten, dan visual.

Di akhir sesi, Niko juga memberikan berbagai informasi menarik untuk memudahkan dalam pembuatan infografis kepada para peserta webinar. Mulai dari cara pemilihan font yang sesuai lewat Fontjoy, melakukan distribusi karya infografis melalui situs-situs dan media sosial, dan juga design tools seperti Canva yang digunakan untuk membuat infografis.

Selain webinar, di acara ini juga diadakan games dan juga lucky spin dengan hadiah-hadiah yang menarik yang bisa dimenangkan oleh para peserta.

Acara Danone Let's Reunite 2020 sendiri masih akan berlangsung hingga puncak final. Melalui sebuah kompetisi karya infografis yang dibuat oleh para peserta webinar, di mana sebelumnya para peserta telah dibagi per kelompok.

Seperti apa ya kira-kira hasil karya infografis dari para peserta webinar Danone Let's Reunite 2020 ini? Kita tunggu dalam "Final Project" nanti ya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait Danone, silakan kunjungi website aqua.co.id, nutricia.co.id, dan sarihusada.co.id. (LKE)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun