Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Nur] #2 Perawan Si Pelayan

16 Desember 2015   14:11 Diperbarui: 16 Desember 2015   21:55 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata-kata nenek tadi pagi terngiang kembali. Tapi, nek, bagaimana mungkin itu terjadi pada perawan tua berumur tiga puluh lima yang sehari-hari tersembunyi di dalam gudang toko Cina, yang tak pernah bertemu siapa-siapa kecuali beberapa kawan dan majikannya?

Perjalanan dengan angkot kini sampai di timur Alun-alun kota yang mengarah lurus ke Pecinan. Klenteng yang merah menyala sudah terlihat di mulut Pecinan dan sebentar lagi Nur akan turun di toko perkakas tempatnya bekerja. Menenggelamkan diri dalam timbunan pekerjaan di dalam gudang yang tersembunyi dari siapa saja.

......

 

Kricak (Magelangan)              : Jalan dengan batu-batu pecahan sebesar kepalan tangan  yang ditata rapi dan rata; umumnya banyak ditemui di pedesaan daerah pegunungan pada pertengahan tahun 80 an hingga pertengahan 2000 an; sekarang sebagian sudah berganti dengan jalan aspal

Sawang sinawang                   : Saling melihat

Ngelangut                              : Perasaan kosong yang menggayut

Digondol                                : Dibawa lari (oleh hewan seperti tikus, kucing, atau anjing)

Plola-plolo                             : Bengong

Legan                                    : Masih lajang; masih sendiri

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun