Mohon tunggu...
Adrin Farez
Adrin Farez Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"Sustainable Marketing for Better World"

23 Mei 2018   00:04 Diperbarui: 23 Mei 2018   08:30 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sustainable Marketing vs Green Marketing

Dikalangan masyarakat akhir- akhir ini masih banyak yang belum dapat membedakan antara Sustainable Marketing dengan Green Marketing, masyarakat biasanya menganggap sama antara kedua hal tersebut. Padahal kedua hal tersebut berbeda dalam pengertian, manfaat, serta cara melakukannya.

Pertama kita harus mengetahui apa itu pengertian dari sustainable marketing, Sustainable Marketing pada hakikatnya adalah filosofi untuk memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan termasuk pelanggan dengan tidak mengabaikan kebutuhan generasi yang akan datang. Lalu apa keuntungan jangka pendeknya bagi perusahaan? 

Prinsip ini dapat menjadi pembeda (diferensiasi) merek atau perusahaan dengan pesaing, dapat mendidik pasar, mendorong timbulnya inovasi dan kreativitas, mengidentifikasi peluang baru di pasar dan banyak lagi. Dengan menggunakan filosofi ini, maka sasaran akhir dari suatu kegiatan perusahaan atau organisasi tidak semata mata keuntungan ekonomi, tetapi juga kinerja sosial dan lingkungan, atau dalam istilah umum dikenal dengan triple bottom line yaitu profit, people dan planet atau 3 P. Dengan demikian maka filosofi pemasaran yang berkelanjutan secara ringkas adalah penerapan kebijakan 4 P (produk, promosi, price atau harga & place atau distribusi) untuk mencapai kinerja 3P.

Bagaimana caranya? Misalnya untuk kebijakan produk sebaiknya perusahaan membuat produk sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga dapat mendatangkan laba, tetapi pada saat yang sama tidak merugikan  masyarakat dan lingkungan. Akibatnya bisa saja penggunaan plastik sebagai pembungkus atau kantong belanja kita kurangi dan diganti dengan kertas daur ulang. Beberapa upaya lain yang dapat dilakukan adalah penggunaan bahan ramah lingkungan serta penghematan energi listrik dan air.

Sedangkan Green Marketing adalah suatu proses pemasaran dan produksi barang atau jasa yang lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan. Green Marketing sebaiknya dilakukan oleh semua perusahaan di dunia, karena sekarang ini lingkungan kita semakin rusak karena adanya Pemanasan Global (Global Warming). Global Warming terjadi karena kandungan CO2 (Karbondioksida) dalam udara di bumi ini sangatlah melimpah dibandingkan dengan kandungan O2 (Oksigen). 

Hal ini mengakibatkan efek rumahkaca, yaitu CO2 tidak bisa keluar dari lapisan ozon sehingga suhu di bumi semakin panas, parahnya, lapisan ozon tersebut bisa rusak atau berlubang yang diakibatkan hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pohon-pohon di dunia ini, banyak sekali pohon di hutan yang ditebangi secara ugal-ugalan dan tidak memikirkan tentang kelestarian lingkungan, pabrik-pabrik besar yang beroperasi terus menerus menyebabkan banyaknya polusi yang dihasilkan, baik polusi udara, air, dan tanah, hal itu yang sangat menyebabkan rusaknya lingkungan alam kita, polusi juga disebabkan oleh kendaraan bermotor. Jadi perusahaan harus memikirkan lingkungan juga, bukan hanya memikirkan profit saja.

 Namun yang benar- benar membedakan antara Sustainable marketing dengan green marketing adalah pada sustainable marketing pendekatan sistem secara keseluruhan adalah lebih strategis, Fokus pada menyelaraskan dengan proses siklis alam, serta mampu memberikan kesuksesan bagi perusahaan yang melakukan/ menerapkannya. 

Sedangkan dalam menerapkan green marketing, ciri- ciri yang membedakan adalah detail approached, tactical, ecological ( berfokus pada lingkungan) , focus on being less "bad", lacks common definition of success ( tidak ada penjelasan pasti akan keberhasilan ). Jadi kesimpulannya pendekatan marketing yang lama lebih berorientasi pada keuntungan produk, penjualan sekarang, brand equity dan  market share, Sedangkan pendekatan yang baru lebih berorientasi pada keuntungan customer, nilai sepanjang waktu konsumen, customerequity, serta customer equity share.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun