Mohon tunggu...
Adrian Barus
Adrian Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia

Be Proud Of Who You Are

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bijak dalam Bermedia Sosial

5 Juni 2021   20:30 Diperbarui: 5 Juni 2021   20:37 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber Loina Lalolo Krina Perangin-angin menyampaikan materi dalam webinar HTMSIUSM-- Dokpri

"karena kita sangat sudah internet minded, sangat medsos minded, jadi maka kemudian tentu perilaku hidup kita menjadi berbeda. Lagi belajar semua pakai HP, semua buka internet kemudian temen nyenggol saja sudah tidak dilihat, dipanggil-panggil sudah tidak disahut. Ini karena apa? karena perilaku kita berubah. Kita menjadi sangat internet minded, kita sangat medsos minded" paparnya.

Akibat situasi seperti ini, pada tahun 2008 pemerintah membentuk UU ITE untuk mengatur segala sesuatu yang ada di dunia digital. 

Pada tahun 2016 - Februari 2020, sebanyak 768 perkara di 137 kab/kota terkait soal putusan UU ITE dengan perkara yang paling banyak terkait penghinaan sebanyak 286 kasus, kesusilaan 242 kasus dan ujaran kebencian 217 kasus dan dari kasus ini, terdapat 744 kasus (96,8%) yang masuk dalam putusan bersalah.

Oleh sebab itu, maka pada 19 Februari 2021, dibuatlah polisi siber yang ditandai dengan terbitnya surat edaran kapolri nomor 2 tahun 2021 tentang kesadaran budaya beretika untuk mewujudkan ruang digital Indonesia yang bersih, sehat dan produktif. Tugas dari polisi siber ini adalah untuk memantau aktivitas warga di media sosial.

Dalam pemaparan akhirnya, ia mengajak semuanya untuk cerdas dalam bermedia sosial karena perlu diingat bahwa jejak digital tidak bisa dihapus. Beliau juga memberikan tips agar cerdas dalam bermedia sosial yaitu sebelum mempublish sesuatu ke media sosial, harus di lihat dulu baik baik dan jangan sembarangan untuk mempublish nya ke media sosial. Selain itu, jika hendak berteman dengan seseorang di media sosial, selidiki terlebih dahulu, apakah itu akun beneran atau hanya akun bohongan yang dapat membahayakan kita.

Narasumber Sonya Hellen Sinombor menyampaikan materi dalam webinar HTMSIUSM -- Dokpri
Narasumber Sonya Hellen Sinombor menyampaikan materi dalam webinar HTMSIUSM -- Dokpri

Dalam kesempatan yang sama, narasumber Esther Natalia Dominiq Lubis juga menambahkan materi mengenai "Sosial Media Yang Bijak dan Menghasilkan". Ia mengemukakan bahwa media sosial itu penting karena sosial media itu limitless, business heart dan significant part of human’s live. Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa jika kita bisa menggunakan media sosial dengan bijak, kita bisa membangun citra diri sendiri.

Beliau juga sharing bagaimana caranya menjadi seorang content creator. pertama kita harus mencari dan menentukan audiens, yang ke dua be up to date (mencari hal yang sedang buming) namun harus riset agar tidak salah info dan salah ngomong, ketiga membuat konten yang berkualitas dan yang terakhir keempat kita harus tahu KPI atau Key Perfomance Indicator jadi harus fokus pada value dan juga tersusun. Ketika memberi konten yang baik bukan hanya cerita tapi bagaimana caranya menceritakan dengan baik. 

Beliau juga mengatakan bahwa jangan asal dalam mem-posting content; protect your video, tetap harus menjaga privasi dan harus tau Batasan dalam kehidupan kita; give positif impact dengan cara konsisten dan sosial media yang dipakai untuk hal positif bukan untuk ujaran kebencian dan lain sebagainya; yang terakhir jangan langsung mudah percaya dengan orang yang ada di sosial media dan harus mau mem-filter apapun yang ada di sosial media.

Diakhir pemaparan beliau juga memberikan kata motivasi “jika kamu tidak bekerja untuk mengerjar mimpi mu, maka orang lain akan mempekerjakan mu untuk mengerjar mimpi mereka”.

Pemaparan materi oleh narasumber Esther Natalia Dominiq Lubis di webinar HTMSIUSM - - Dokpri
Pemaparan materi oleh narasumber Esther Natalia Dominiq Lubis di webinar HTMSIUSM - - Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun