Mohon tunggu...
Pierra S H L T
Pierra S H L T Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

10 Rekomendasi Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris

28 Juni 2016   16:15 Diperbarui: 4 April 2017   16:17 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Infrastruktur adalah salah satu sektor yang menjadi perhatian terbesar pemerintahan Jokowi dalam masa awal pemerintahannya. Ada alasan besar mengapa infrastruktur mengapa infrastruktur menjadi perhatian besar pemerintahaan saat ini, yaitu: adanya biaya transportasi dan pengangkutan komoditas dan manusia yang sangat besar antar daerah dan dalam skala nasional. 

Salah satu contohnya adalah biaya pengangkutan komoditas dari Kalimantan ke Pulau jawa lebih besar dari pengangkutan komoditas dari China. Oleh karena kondisi tersebut, pemerintah melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendukung, meliputi pelabuhan, pengangkutan laut, dan infrastruktur lainnya yang dikelompokkan sebagai  bagian dari program tol laut Jokowi.

Selain pembangunan infrastruktur di laut, pembangunan jalan tol dan jalan nasional yang cukup massive juga dilakukan, termasuk didalamnya pembangunan kereta api penumpang dan barang, dan berbagai pengembangan & perbaikan berbagai bandara. Perlu disadari, bahwa pembangunan infrastruktur saat ini dianggap sebagai upaya pendorong percepatan pertumbahan ekonomi dimasa yang akan datang. 

Selain pembangunan ekonomi yang diharapkan terjadi dimasa yang akan datang, pembangunan kehidupan sosial juga seharusnya menjadi bagian dari percepatan pembangunan infratruktur tersebut. Oleh karena itu,  pembangunan ifrastruktur yang sangat sentris seperti saat ini perlu mendapat perhatian sebagai berikut:

1. Pembangunan infrastruktur harus mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, bukan partial

Ketersediaan infrastruktur sewajarnya menajadi trigger pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya daerah yang dekat dengan infratruktur yang baru dibangun. Sebagai contoh, penerima manfaat pembangunan jalan tol seharusnya dinikmati lebih banyak oleh penduduk disekitar infrastruktur dimaksud. 

Permasalahan terbesar adalah dari infrastruktu yang dibangun sering hanya akan mendorong pertumbuhan keekonomian kelompok tertentu namun meninggalkan penduduk setempat. Pembangunan jalan tol adalah salah satu pembangunan infrastruktur yang cukup menyita perhatian. 

Disatu sisi, secara umum pembangunan tol membawa pertumbuhan tanah di sisi jalan tol. Namun disisi lain, pembangunan jalan tol paling banyak dinikmati oleh pemilik kendaraan dan pengusaha yang memanfaatkan jalan tol, sedangkan resiko ekonomi dan resiko lingkungan ditanggung penuh oleh penduduk disisi jalan tol. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah ketika membangun infrastruktur. Faktor keadilan (fairness)dalam bentuk yang komprehensif dan dalam bentuk jangka panjang (long term benefits).

Sebagai gambaran, walaupun penduduk sekitar pada umumnya mendapat ganti rugi atas penggunaan lahan menjadi jalan tol, tapi dalam jangka panjang, benefit ekonomi dari jalan tol tidak dapat menjadi bagian investasi masyarakat lokal. Adanya supermarket dan rumah makan disepanjang jalan tol pada umumnya bukan milik penduduk lokal. Hal inilah yang menggambarkan bahwa untuk jangka panjang, penduduk lokal hanya menerima resiko ekonomi dari infrastruktur jalan tol.

2. Pembangunan infrastruktur harus bekerjasama dengan dunia akademisi, sehingga ada pengembangan tekhnologi

Dunia akademisi, lembaga penelitian, dan universitas sebaiknya dilibatkan dalam berbagai proses perancangan, pelaksanaan pembangunan, dan review setiap pembangunan. Ada beberapa benefit yang bisa didapat dengan melakukan kerjasama dengan pihak akademisi, lembaga penelitian, dan universitas. 

Pertama, pendanaan penelitian akan dapat di sharing.Kedua, ilmu yang diperoleh dalam proses pengembangan infrastruktur akan dapat dibukukan dan ditransfer ke generasi berikut. Selanjutnya, proses review oleh akademisi akan jauh lebih objektif. Diakui memang, bahwa kharakteristik saling mempercayai dan memahami antar institusi dan lembaga saat ini sangat buruk di Indonesia.

3. Keterlibatan asing harus diikuti dengan alih tekhnologi

Diakui atau tidak, modal dan SDM untuk pembangunan infrastruktur secara massif memerlukan dana dan tekhnologi yang lebih mumpuni. Mengingat lembaga researchdi Indonesia tidak berjalan sebagaimana di negara maju, maka sebaiknya apabila ada proyek infrastruktur yang baru di Indonesia, tekhnisi maupun engineerIndonesia wajib diikutsertakan. Dengan demikian, selain dapat investasi, ilmu yang dimiliki dari hasil researchnegara lain bisa langsung dikembangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun