Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Empat Mitos Tentang Warga "Elit" SCBD di Jakarta

3 Januari 2022   09:07 Diperbarui: 3 Januari 2022   19:08 16810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudiman Central Business District (SCBD). Sumber:  @whatsnewsjakarta./Instagram.com/ 

Keempat, SCBD Dipenuhi oleh Anak-anak Gaul dan Berkomunikasi dengan Gaya Bahasa Gaul Jaksel

Pegawai Kantoran di SCBD. Sumber: ANTARA FOTO
Pegawai Kantoran di SCBD. Sumber: ANTARA FOTO

Ehm ini adalah mitos selanjutnya, mungkin karena SCBD berada di kawasan Jakarta Selatan lalu identik dengan orang-orang yang berkomunikasi dengan bahasa kekinian dan keinggris-inggrisan.

Memang tidak dipungkiri terkadang dalam percakapan sehari-hari bahkan dalam dunia bisnis kami menggunakan beberapa perbendaharaan kata gaul yang jamak digunakan di Jakarta semisal ghosting, literally, In My Humble Opinion (IMHO), dan lain sebagainya.

Namun, bukan berarti kebanyakan orang-orang di Kawasan SCBD se-gaul yang kita pikir sehingga bahasa-bahasa yang njelimet dan keminggris semisal overthinking, gaslighting, FOMO, spill, anxiety, overwhelmed, toxic positivity, support system dan lain sebagainya kerap kami gunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahkan jika kami berbicara dengan rekan bule sekali pun.

Perlu diketahui bahwa SCBD juga dipenuhi oleh orang-orang dari lintas-generasi bahkan lintas-latar belakang dan budaya, sehingga perkara penggunaan bahasa daerah justru lebih sering kita temui alih-alih bahasa gaul anak-anak Jaksel.

Bersyukur juga bahwa kita diwarisi Bahasa Indonesia yang dapat menyatukan kita yang sangat beragam bahasa daerahnya.

Demikian rangkuman empat informasi yang berbeda dengan faktanya dan bisa dimasukkan dalam kategori mitos yang sering kita temui di media sosial tentang warga Kawasan SCBD di Jakarta.

Semoga kita dapat memaknai bahwa tidak semudah itu menyematkan stigma serta juga pars prototo (sebagian untuk semua) atau totem proparte (semua untuk satu) atas sebuah fenomena yang ada di masyarakat kita saat ini.

Jangan mudah menelan bulat-bulat informasi yang didapatkan terutama dari media sosial agar kita tidak mudah tersesat.

Pelajari, verifikasi, dan teliti kembali semua informasi yang tersaji agar kita menjadi warga yang benar-benar melek informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun