Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teladan dari Jusuf Hamka, Berbagi di Masa Pandemi di Tengah Ironi Sejumlah Pejabat dan Pengusaha yang Nirempati

18 Juli 2021   07:10 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:11 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jusuf Hamka Memborong Dagangan PKL di Masa PPKM Darurat. Sumber: dream.co.id dari instagram @jusufhamka

Nah siapa yang belum mengenal Jusuf Hamka, seorang pengusaha terkemuka yang juga mualaf keturunan Tionghoa yang menjadi anak angkat ulama kharismatik Buya Hamka.

Secara pribadi saya sungguh kagum dengan Pak Jusuf Hamka ini, karena keteladanan dan murah hatinya beliau sehingga banyak menginspirasi orang lain di tanah air untuk tidak putus berbagi dengan sesama baik di masa bahagia maupun berduka bahkan terpuruk sekalipun.

Cerita berbaginya di masa pandemi ini semakin menginspirasi banyak orang termasuk saya pribadi. Dari beliau kita bisa belajar untuk terus menebar kebaikan di masa sulit seperti saat ini.

Berbagi Sejak Dahulu Bahkan Memborong Jualan PKL di Masa PPKM Darurat

Jusuf Hamka Memborong Dagangan PKL di Masa PPKM Darurat. Sumber: seputartangsel.pikiran-rakyat.comdari instagram @jusufhamka
Jusuf Hamka Memborong Dagangan PKL di Masa PPKM Darurat. Sumber: seputartangsel.pikiran-rakyat.comdari instagram @jusufhamka

Di masa PPKM Darurat ini dimana jam bisnis dan aktivitas masyarakat dibatasi dan diatur agar tidak tercipta kerumunan dan interaksi erat secara langsung antar-warga yang bisa menimbulkan kluster penyebaran covid-19 khususunya varian delta yang disinyalir lebih ganas dari  virus Covid varian biasa.


Jusuf Hamka bersama dengan Walikota Jakarta Pusat membuat "sidak" di sekeliling kawasan Jakarta pada 17 Juli 2021 di malam hari sekitar pukul 8 ketika jam pembatasan PPKM untuk fasilitas umum dan berjualan PKL mulai diberlakukan.

Jusuf Hamka bersama Walikota Jakarta Pusat mengunjungi para pedagang tersebut untuk mengingatkan bahwa jam pembatasan berdagang telah berlaku dan dia menghimbau untuk para pedagang pulang ke rumah masing-maisng.

Ada beberapa pedagang yang ketakutan bahkan sedikit tersulut emosi melihat rombongan Jusuf Hamka bersama Satpol PP mengunjungi kios mereka. Berpikir mereka akan ditangkap dan dipenjara karenanya.

Namun, akhirnya mereka cukup lega karena Jusuf Hamka dan perangkat Satpol PP hanya mengingatkan mereka dan bahkan memborong seluruh jualan mereka malam tersebut untuk dibagikan kepada para warga marjinal yang sedang isolasi mandiri di kediaman mereka masing-masing.

Para pedagang pun sedikit semringah dan rela hati untuk menutup segera kios mereka ketika jam pembatasan PPKM Darurat mulai berlaku.

Sejatinya Jusuf Hamka bukan kali ini saja berbagi dengan sesama, sudah banyak sekali program dan kegiatan kemanusiaan yang dia lakukan bahkan ketika masih menjadi seorang yang susah bahkan membutuhkan bantuan.

Warung Nasi Podjok Halal Jusuf Hamka Bekerjasama dengan Salah Satu Donatur. Sumber: instagram @jusufhamka
Warung Nasi Podjok Halal Jusuf Hamka Bekerjasama dengan Salah Satu Donatur. Sumber: instagram @jusufhamka
Jusuf Hamka diketahui menjadi inisiator sekaligus penyandang dana utama kegiatan Warung Nasi Kuning Podjok Halal, warung nasi tiga ribu rupiah untuk semua kalangan, di mana dia menjual nasi kuning yang mengenyangkan dengan berbagai lauk dan penyerta lainnya dengan harga sangat murah Rp3.000 saja per porsinya.

Lapak jualan ini biasa dia buka di berbagai lokasi di seantero Jakarta setiap Jumat-nya. Semua orang baik pedagang asongan, pengendara ojek online, ataupun pengunjung masjid dan masyarakat umum bisa menikmati nasi kuning ini hanya dengan seharga tiga ribu rupiah saja bahkan gratis untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkan, sisa biaya dia dan para donator lainnya yang menanggung.

Mengapa harus ada yang tetap berbayar? Karena Jusuf Hamka ingin memanusiakan manusia lainnya menjaga kehormatan mereka meski di tengah kesulitan dengan memurahkan harga tersebut yang siapa tahu bisa dimanfaatkan untuk pembukaan dapur nais kuning selanjutnya.

Masjid Babah Alun. Sumber: libassonline.com
Masjid Babah Alun. Sumber: libassonline.com
Selain dapur nasi kuning, Jusuf Hamka juga terkenal karena telah membangun sejumlah masjid dengan dana pribadinya di berbagai lokasi di Jakarta khususnya bahkan sampai Kalimantan Timur, tanah kelahirannya. Masjid paling terkenal dengan arsitektur khas Tiongkok adalah Masjid Babah Alun Desari di sekitaran pinggir Jalan Tol Depok-Antasari (Desari).

Dia juga kerap membagikan angpao dan sejumlah bantuan kepada masyarakat sekitar masjid ketika hari raya islam tiba semisal Idul Fitri.

Tidak hanya kepada manusia teladan berbaginya Jusuf Hamka pun sampai kepada para burung ynag mungkin karena proses migrasi tetiba saja bertengger dan mampir ke pekarangan rumahnya. Beliau bercerita di instagramnya bahwa orang rumahnya cukup kesal dibuatnya karena burung-burung ini membuang air sembarang di dekat kolam rumahnya sehingga harus berulang kali dibersihkan.

Bukannya mah mengusir burung-burung warna warni tersebut, justru Jusuf Hamka memberri makan mereka dengan berprinsip mungkin sudah jalannya dari Allah swt bahwa burung-burung tersebut mampir ke rumahnya untuk sekadar besitirahta dan menumpang makan.

Sungguh sebuah teladan yang patut dicontoh.

Kontras dengan Tindakan Aji Mumpung dan Nirempati Sejumlah Oknum Pejabat dan Pengusaha

Infografis Juliari Batubara yang Terjerat Kasus Korupsi Bansos. Sumber: inews.com
Infografis Juliari Batubara yang Terjerat Kasus Korupsi Bansos. Sumber: inews.com
Kita tentu belajar bahwa pendekatan yang humanis, memanusiakan manusia sangat perlu dilakukan di masa sulit seperti saat ini. Apalagi mengingat para pedagang kecil tersebut sungguh sudah seperti jatuh tertimpa tangga, sudah omzet mereka turun drastis dilalah sekarang pun harus membatasi jam berdagangnya.

Sangat kontras dengan beberapa tindakan para pejabat atau satpol PP di berbagai daerah lainnya yang justru dengan disertai kekerasan menyita dan menutup lapak jualan para pedagang kecil ketika sejumlah tempat hiburan ataupun mal masih dibuka juga secara bersamaan bahkan sejumlah pengusaha culas masih berani-beraninya menimbun obat dan kebutuhan pokok masyarakat hanya demi harga dan keuntungan selangit.

Wasekjen DPP PAN Rosaline Irene Rumaseuw yang Meminta Pemeirntah Menyediakan Fasilitas Khusus untuk Pejabat yang Terpapar Covid-19. Sumber: sindonews.com
Wasekjen DPP PAN Rosaline Irene Rumaseuw yang Meminta Pemeirntah Menyediakan Fasilitas Khusus untuk Pejabat yang Terpapar Covid-19. Sumber: sindonews.com
Ataupun sejumlah anggota legislatif yang menolak dikarantina sekembalinya dari kunjungan luar negeri atau juga pengurus partai yang minta untuk para pejabat dibeirkan keistimewaan dan termajinnya peraatan ketika mereka terpapar virus covid-19 di tengah kondisi masyarakat yang kritis dan serba sulit mendapatkan tindakan medis yang layak karena kesesakan keterisian berbagai fasilitas kesehatan.

Di sisi lain, masih ada saja pengusaha yang bukannya membantu justru merunyamkan dan memperparah keadaan. Sejumlah pengusaha obat-obatan dan juga oksigen justru ramai-ramai menumpuk dan menahan barang dagangannya hanya karena menunggu momen agar terjadi kelangkaan di pasaran dan barangnya dapat dijual dengan harga dan keuntungan yang berlipat-lipat.

Paling parah tentunya adalah kasus korupsi berbagai bantuan sosial oleh sejumlah oknum di pemerintahan. Ketika rakyat sengsara dan membutuhkan uluran tangan pemerintah, justru pejabatnya berfoya-foya dari bantuan sosial yang akan disalurkan. Sungguh sebuah perbuatan keji yang tak berperikemanusiaan.

Pandemi adalah Momen untuk Saling Membantu dan Berbagi

Bantuan dari Tetangga Selama Isoman. Sumber: Twitter @seputartetangga
Bantuan dari Tetangga Selama Isoman. Sumber: Twitter @seputartetangga

Kita sadar bahwa masih banyak Jusuf Hamka lainnya di seluruh negeri ini tidak mengenal profesi ataupun latar belakang, tua muda, di pelosok ataupun perkotaan.

Mereka adalah tetangga kita yang menyuplai kebutuhan sehar-hari kit ketika kita menjalani isolasi mandiri. Mereka adalah petugas kesehatan yang siang malam berjibaku membantu kesembuhan kita. Mereka adalah pejabat yang tiap hari patroli dan rapat-rapat memastikan masyarakatnya tidak kelaparan dan menjalankan protokol kesehatan. 

Mereka adalah rekan kerja yang selalu memberi semangat dan mendukung kita ketika kita terpapar atau dilanda kecemasan ketika masa work from home. Mereka adalah alim ulama, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat yang tidak bosan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga Iman dan IMun sehingga kita Aman. Mereka bahkan petugas kebersihan, asisten rumah tangga, pramusaji, dan lain sebagainya yang membantu aktivitas kita sehari-hari.

Untuk meringankan dan mendukung mereka yang kesusahan di tengah pandemi ini, mari kita tanamkan dalam diri bahwa membantu dengan apa yang kita bisa meski hanya dengan dukungan kepada teman secara lisan dan tulisan, meski hanya dengan sumbangan ala kadarnya, meski dengan tenaga yang kita mampu jauh lebih baik dibandingkan kita berdiam diri dan berpangku tangan bahkan mencari kesempatan di dalam kesempitan seperti saat ini.

Semangat untuk terus berbagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun