Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bos Tipe Macromanagement vs Micromanagement, Mana yang Lebih Baik?

14 Juli 2021   07:58 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:33 3878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi pimpinan dan karyawan| Sumber: Shutterstock via Tribunnews

Kami semakin waspada dan harus siap sedia akan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan jika beliau memintanya. Ada baiknya juga kami akan semakin lebih teliti dan waspada akan berbagai kemungkinan.

Tetapi berbicara untuk sebuah organisasi yang besar dan matang ruang kreativitas dan beprikir kritis kami cenderung diberangus ketika dipimpin oleh seorang micromanager. 

Beliau kurang suka untuk dikritik apalagi diberi masukan sehingga terkadang semua porsi pekerjaan hampir habis beliau lakukan meski risiko terkadang tetap kami juga yang merasakan.

Namun di masa kritikal dan genting terkadang beliau mampu memberikan solusi dan mengkoordinir timnya secara cepat meski menimbulkan banyak ketidaksukaan berbagai pihak termasuk pimpinan lainnya.

Praktik micromanagement ini sebenarnya pernah juga saya terapkan ketika memimpin organisasi yang masih berisi anggota-anggota muda yang minim pengalaman organisasi dan di mana organisasi belum bertumbuh secara matang.

Micromanagemnet vs Macromanagement. Sumber: managersandleaders.com.au
Micromanagemnet vs Macromanagement. Sumber: managersandleaders.com.au
Saya masih ingat memberikan tugas yang rinci untuk setiap anggota saya dan mengadakan evaluasi mingguan atas kinerja tim demi mencapai target yang kami inginkan. Dalam beberapa kesempatan saya layaknya CCTV yang memelototi kerja mereka sehingga meninmbulkan ketidaknyamanan bagi anggota saya.

Namun, seiring berjalan waktu metode itu ternyata berbuah hasil yang cukup baik di mana periode kepengurusan kami menjadi seperti pendobrak akan kinerja organisasi yang cenderung senyap tanpa gebrakan di tahun-tahun sebelumnya.

Tetapi saya memahami ketika organisasi diisi oleh anggota yang telah siap dan matang serta ukuran organisasi telah besar, micromanagement tidak cocok dipraktikan dan sudah ketinggalan zaman.

Macromanagement Vs Micromanagement

Micromanagement vs Macromanagement. Sumber: ofy.world
Micromanagement vs Macromanagement. Sumber: ofy.world
Macro vs Micro Manager. Sumber: www.strategic-change-consultants.com
Macro vs Micro Manager. Sumber: www.strategic-change-consultants.com
Seperti uraian sebelumnya bahwa macromanagement adalah pola kepemimpinan yang layak dan cocok dipraktikkan di berbagai organisasi saat ini yang lebih memberi ruang untuk anggota berpikir kritis dan kreatif, sembari memberikan kepercayaan dan mendelegasikan beban pekerjaan secara proporsional di dalam organisasi guna mencapai tujuan bersama.

Meski dipahami juga bahwa pimpinan atau bos dengan tipe kepemimpinan macromanagement membutuhkan pola komunikasi dan pendekatan dengan bawahan atau anggota yang lebih efektif dan optimal agar ritme kerjasama dan komunikasi di antaranya lebih padu dan erat serta efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun