Ketiga, Hibur dan Tanyakan Perkembangan Kondisi Kesehatan Mereka
Jika orang tersebut adalah orang dekat semisal keluarga kita ada baiknya kita mengajak dia mengobrol menanyakan perkembangan kesehatannya pada jam-jam yang tepat, ataupun mungkin melempar guyonan di grup percakapan ataupun pesan pribadi. Â Jika diperlukan juga mungkin bisa membuat video call bersama reka-rekan lainnya untuk menyemangati rekan kita yang sedang terpapar covid-19
Jika memang tidak terlalu dekat mungkin kita bisa menanyakan dengan nada kasual bagaimana perkembangan kesehatan mereka. Berikan semangat mungkin juga cerita-cerita dan tips yang kita dapatkan dari sumber sahih tentang meningkatkan imun selama isolasi mandiri.
Menghibur dan menanyakan perkembangan kesehatan ini juga dimaksudkan agar semisal ada kondisi darurat atau mereka butuh bantuan kita dapat menolong mereka secepatnya.
Kita tentu pernah mendengar berita ada dua orang anggota keluarga yang tiba-tiba saja ditemukan meninggal di rumah mereka ketika melakukan isolasi mandiri. Sungguh memilukan ketika tetangga, keluarga dan teman-teman seakan abai tidak menanyakan perkembangan kesehatan mereka, lalu korban tiba-tiba kondisinya menurun drastis dan akhirnya meregang nyawa tanpa diketahui pihak lainnya.
Keempat, Doakan Mereka
Salah satu senjata utama dari seorang yang beriman dan beragama adalah mendoakan saudara-saudara yang sedang ditimpa musibah termasuk terpapar covid-19.
Karena keyakinan akan pertolongan Yang Kuasa pasti tidak kita duga-duga. Oleh karena itu, jangan pernah lelah doakan mereka saudara-saudara kita untuk lekas pulih dan kembali berkumpul bersama keluarga.
Doa adalah harapan di tengah keputusasaan, doa adalah oase dari Kuasa Tuhan terhadap semua persoalan. Kita mesti yakin bahwa pandemi ini adalah kecil bagi Allah Yang Maha Kuasa.
Demikianlah rangkuman empat hal yang dapat kita lakukan terhadap anggota keluarga, sahabat, rekan kerja, bahkan handai taulan yang isolasi mandiri ataupun dirawat di fasilitas kesehatan karena dikonfirmasi positif Covid-19.