Hal yang sama nampaknya mungkin masih sulit kita temukan di perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk BUMN dan perusahaan besar, masih banyak perusahaan yang abai dengan kesehatan jiwa karyawannya bahkan untuk memiliki dokter okupasi di kantornya pun nampaknya suatu yang agak sulit terwujud.
Selain kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa, investasi dan anggaran yang tidak murah juga menjadi beban sendiri bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, jika mengingat dampak dan manfaat yang didapatkan maka akan sebanding bahkan lebih lagi.
Isu kesehatan jiwa di dunia kerja ini juga sebenarnya belum didukung secara penuh oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan pelaku usaha, padahal perannya sangat penting guna menunjang optimasi produktivitas pekerja.
Perlu political will serta pemetaan dan rumusan yang jelas di masa mendatang akan isu kesehatan jiwa di dunia kerja agar tidak hanya terus menjadi wacana dan pembicaraan saja setiap peringatan hari kesehatan jiwa tiap tahunnya.