Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Manfaat Utama Mengenalkan Anak dengan Alam

27 September 2020   08:06 Diperbarui: 27 September 2020   08:09 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi

Alhamdulillah. Beruntunglah saat kecil sampai remaja saya hidup di sebuah kota kecil yang dikelilingi hutan-hutan yang menjadi bagian dari gugusan Bukit Barisan di Sumatra Selatan.

Nuansa asri, dipenuhi keanekaragaman hayati sangat berbekas di hati saya.

Saya masih mengingat bagaimana setiap pagi saya berangkat sekolah merasakan kabut tebal nan sejuk menyeruak dari hutan-hutan sekeliling kampung halaman saya.

Saya juga kerap mengikuti jelajah alam dan kegiatan perkemahan di tengah alam bersama rekan-rekan pramuka saya.

Banyak hal yang saya pelajari dari interaksi saya dengan alam. Nilai kehidupan, pengetahuan mengenai alam, rasa syukur dan lain sebagainya.

Karena hal tersebut sedari kecil saya sangat mencintai alam bahkan salah satu mata pelajaran yang paling saya sukai semenjak sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya ilmu hayati atau biasa kita sebut Biologi.

Saking cintanya saya dengan Biologi semasa SMP saya bahkan pernah menjadi juara pertama Olimpiade Biologi se-Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), meski di tingkat provinsi saya tidak juara.

Pengalaman dengan alam ini tentu sangat berbeda jika kita hanya merasakan dan mendapatkan informasinya hanya melalui buku ataupun mesin pencarian daring seperti Google.

Ada pengalaman langsung yang sangat bermakna dan menstimulasi berbagai indera kita untuk merasakaannya sekaligus menjadi terapi dan latihan bagi fisik dan psikologis kita.

Hal-hal tadilah yang melatarbelakangi saya untuk mengenalkan anak saya dengan alam sedari dini meski di tengah pandemi.

Beruntung rumah kami saat ini dikelilingi banyak kebun sayur mayur serta pemandangan perbukitan khas daerah Lembang.

Untuk mengenalkan alam saya kerap mengajak anak dan istri saya berjalan-jalan di akhir pekan di sekeliling kebun dekat rumah kami dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Selain itu terkadang juga saya mengajak mereka ke wisata alam di berbagai daerah di tanah air dan mancanegara sebelum pandemi terjadi.

Ketika berjalan-jalan saya sering menjelaskan kepada anak dan istri saya tentang hal-hal terkait pengetahuan alam seiring dengan interaksi antara kami yang semakin menumbuhkan rasa kekeluargaan.

Dalam perkembangannya saya menyadari ada setidaknya ada 4 manfaat utama dari mengenalkan anak dengan alam:

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Pertama adalah mengajarkan anak tentang rasa syukur dan kekuasaan Tuhan

Mengenalkan anak dengan alam secara otomatis juga kita mengenalkan anak tentang kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dengan indah dan sangat sempurna.

Beragamnya flora dan fauna di alam semesta ini yang berjalan harmoni dengan siklusnya masing-masing adalah wujud kekuasaan Sang Maha Pencipta

Sembari mengenal alam, kita sebagai orang tua  juga dapat menyisipkan narasi dan penjelasan bagaimana Tuhan dengan luar biasanya menganugerahkan kita alam untuk mendukung kehidupan kita tanpa meminta balas jasa. 

Kita juga dapat memberikan informasi sejalan dengan keyakinan serta nilai spiritualisme yang kita yakini bagaiman Tuhan melakukan proses penciptaan alam semesta dan menyisipkan makna di setiap penciptaanya. Tidak ada satupun yang tidak berguna di alam semesta. Mereka mengambil perannya masing-masing sesuai yang telah ditetapkan oleh Tuhan

Kewajiban kita untuk memanfaatkan dengan berkeadilan tanpa berlebihan serta menjaga keberlangsungan aneka ragam hayati yang telah Tuhan ciptakan.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Kedua adalah mengajarkan anak untuk menjaga kelestarian alam.

Dengan terus konsisten mengenalkan alam serta menjelaskan keharmonian yang terjadi di alam kita juga dapat memberikan pesan kepada anak kita tentang pentingnya untuk terus menjaga kelestariannya.

Hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan serta tidak membunuh dan merusak tumbuhan dan hewan yang tidak membahayakan adalah bentuk lain kita mengajarkan anak kita tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Dengan mengajak anak langsung melihat alam kita secara tidak langsung juga mengajarkan bahwa harmoni yang ada di alam adalah hal yang harus diapresiasi dan terus dilestarikan. Jika tidak maka alam tidak akan seimbang dan pada akhirnya dapat merugikan kita juga manusia.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketiga mengajarkan anak tentang ilmu pengetahuan alam.

Praktik lebih mengena dan berkenang dibandingkan hanya dengan teori.

Dengan terjun langsung ke alam anak akan lebih mudah menyerap pengetahuan yang kita ajarkan terkait alam.

Semisal anak saya yang masih berumur tiga tahun sudah sedikit paham tentang proses metamorfosis yang terjadi pada berbagai macam serangga semisal kupu-kupu yang berubah dari telur lalu menjadi larva atau ulat lalu dilanjutkan dengan menjadi pupa atau kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu atau imago.

Jika hanya dengan buku bergambar mungkin informasi ini tidak akan mudah dipahami oleh anak dibandingkan dengan melihat langsung di alam.

Dengan melihat langsung telur kupu-kupu yang banyak menempel di dedaunan lalu melihat ulat bulu yang sering kita temui di sekitar rumah maupun kebun dan kepompong yang bergelantungan di berbagai tempat serta kupu-kupu yang terbang menghinggapi berbagai macam putik bunga, anak akan lebih antusias dan mengerti tentang informasi mengenai kehidupan alam yang akan kita sampaikan.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Terakhir adalah mengajarkan anak tentang nilai-nilai kehidupan.

Dengan mengenalkan anak dengan alam juga kita mendidik mereka untuk aktif beraktivitas di luar ruangan.

Dengan beraktivitas di alam terbuka banyak manfaat yang kita dapatkan. Badan menjadi bugar, pikiran menjadi sehat dan bisa mempererat hubungan dengan alam dan keluarga serta sahabat terutama ketika beraktivitas di luar ruangan bersama dengan keluarga dan sahabat kita.

Kita juga dapat menanamkan pola pikir kepada anak kita bahwa beraktvitas di luar ruangan jauh dari kegiatan daring dan gawai adalah kegiatan yang lebih menyenangkan dan bonusnya dapat menyehatkan secara fisik maupun psikologis.

Dengan kerap mengajak anak kita menjelajah alam kita juga mengajarkan mereka tentang nilai-nilai kehidupan lainnya seperti kemandirian, tanggung jawab, kerjasama dan juga ketangguhan. Mereka akan terekspos dengan oerjuangan melewati berbagai jenis medan dan cuaca selama menempuh perjalanan belum lagi dengan interaksi yang tercipta ketika bersama teman dan keluarga ketika menjalaninya.

Keempat manfaat utama tadi tentu tidak akan kita dapatkan jika kita dan anak kita hanya terkungkung berada di dalam ruangan dengan internet dan gawai apalagi ketika hanya di rumah saja.

Meski dihadapkan dengan pandemi seharusnya tidak menghalangi kita untuk mengenalkan mereka dengan alam. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan insya Allah risiko penularan akan bisa kita minimalisasi serendah mungkin. 

Tidak perlu jauh-jauh cukup berkeliling sekitar kompleks, ke kebun atau tempat wisata alam terbuka terdekat pastinya dengan menerapkan protokol kesehatan kita sudah dapat mengenalkan mereka dengan alam.

Akhir kata salam sehat dan mari kenalkan anak dengan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun