Mohon tunggu...
Adolf Febrianto
Adolf Febrianto Mohon Tunggu... Buruh - Seorang pembuat puisi yang amatir

Jogjakarta, 13 Febuari 1994 Seorang pemungut rejeki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ucapan Selamat Tinggal

23 Juli 2019   14:27 Diperbarui: 23 Juli 2019   14:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terasa asing di alam baruku
Angin datang mencumbu pipiku
Laksana daun yang terjatuh ragu
Masih ingin hinggap di ranting baru
Tetapi terhempas angin taufan yang surau

Memang hal ini baru bagi manusia
Meninggalkan yang pernah ada
Sesuatu perihal rumit yang selalu bergempita
Menarik semua ingatan lalu yang tak sudi di hadirkan dalam senja

Sekarang mereka asik dengan perlakuan mengabdi
Sehingga mereka lupa ada satu hal telah hilang
Tertutup kesibukan mereka melakukan hal yang menurut mereka penting
Akan tetapi mereka terperosok dalam sepi abadi

Teruntuk dirimu dimanapun kau berada di bawah langit malam ini
Ku titipkan salam rinduku yang bergelayutan dengan penyesalan tak terperi
Semoga engkau selalu mengingat siapa kita dan siapa mendung yang harus pergi
Doaku selalu berarah kepadamu wahai cintaku yang telah hilang dan akan kembali

Samarinda, 10 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun