Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilih Mana Kamar Kos Kosongan atau Berperabot? Ini Kebiasaan "Unik" Anak Kos yang Merugikan

8 Januari 2022   14:51 Diperbarui: 9 Januari 2022   12:46 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto lemari_dokpri

Apakah dari perbandingan ini bisnis kos- kosan Denpasar lebih mahal dari Mataram? Sebenarnya tidak juga. Karena masih ada kos lain di kedua kota ini yang bisa jadi lebih mahal ato lebih murah dari dua contoh di atas. Relatif lah. 

Namun sejumlah keuntungan bisa diperoleh oleh si pebisnis kamar kos kosongan. 

Selain tak perlu keluar biaya membeli perabotan, si pemilik juga tak akan rugi bila properti kamar dirusak oleh kebiasaan anak kos seperti yang terjadi pada Ibu Subangun dan Pak Jarwo. 

Meski demikian, si pebisnis kamar kos kosongan juga mesti bersiap terhadap para pencari kos yang cenderung mencari kos yang lengkap dan tak mau repot keluar biaya lagi.

Sudah pasti tipe kos model beginian biasanya akan terisi oleh mereka yang sudah membawa perabotan sendiri. 

Sebaliknya pada pemilik kos ala- ala bekas nasabah saya di awal tulisan, mesti bersiap dengan sejumlah resiko. 

Mulai dari properti di corat- coret hingga tembok dan lemari di paku atau kasur di sundul rokok oleh ulah  tak sedikit anak - anak kost. Meski tak semua penyewa  seperti itu, namun ada saja satu dua yang saking "kreatifnya" dalam tanda kutip lalu berkreasi sendiri di dalam kamar. 

Demi mengantisipasi seperti itu, ada baiknya peraturan ato kesepakatan secara tertulis dibuat di awal pada saat masuk. Memang rasanya jarang ya ada pemilik kos seperti itu, namun untuk kebaikan bersama. 

Lagi pula properti kos umumnya dilengkapi untuk waktu periode tertentu, misalnya dua tahun ato empat tahun baru diganti. 

Karena beraneka perabotan dalam kamar adalah variabel biaya jangka panjang dan bukan jangka pendek seperti biaya air, listrik ato sampah yang rutin tiap bulan dibayarkan. 

Adanya kesepakatan tertulis terkait hak dan kewajiban juga dikarenakan si pemilik kos secara etika tak mungkin memeriksa dalam kamar anak kosnya dan apa saja yang dilakukan terhadap beraneka properti. Tau nya nanti belakangan setelah si penyewa cabut ato keluar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun