Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dilema Ibu Pekerja, Apakah Salah Membawa Anak ke Kantor?

21 Desember 2021   16:01 Diperbarui: 22 Desember 2021   19:46 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak dibawa ke kantor. (Gambar diambil dari freepik via kompas.com)

Just Sharing....

Empat tahun lalu, di saat sedang bekerja tiba-tiba saya merasa sesak. Sulit bernapas. Begah dan sedikit mual. Saya kemudian bergegas mendatangi klinik yang terdekat dengan kantor. 

Setelah diperiksa oleh dokter dan dinyatakan penyebabnya karena asam lambung naik, saya kemudian membawa resep obat ke apotik. 

Sembari duduk menunggu dipanggil, mata saya tertuju pada sebuah tulisan pemberitahuan oleh manajemen klinik tersebut pada semua staf dan karyawan di luar tim medis. 

"Dilarang membawa anak selama jam kerja.." 

Saya lalu kepikiran. Kerja di faskes (fasilitas kesehatan)  semacam rumah sakit ato klinik yang buka 24 jam memang sedikit beda dengan kantor biasa yang ngga pake shift - shiftan kecuali satpam. 

Masuk jam 9 pulang jam 5 sore. Reguler dan sudah pasti selama hari kerja. Beda dengan di klinik ato di hotel misalnya. Waktu kerja mungkin 8 jam setiap hari tapi dalam 24 jam bisa 3 orang yang bertugas.Dari pagi sampai pagi lagi. 

Selama saya bekerja kebetulan belum menemui aturan semacam itu yang ditempel langsung di area kantor dan dapat dilihat oleh semua pegawai. Mungkin saja ada atau bisa saja redaksional kalimatnya diperhalus dan sudah mencakup terkait hal itu. 

Namun bisa ditelaah dari beberapa sisi mengapa ada saja para ibu pekerja yang membawa anak- anaknya ke kantor, meski sedang bekerja. Ini sejumlah alasan berdasarkan pengamatan dari rekan- rekan wanita berstatus ibu: 

Pertama, karena tak ada aturan tegas yang melarang soal itu. Dengan demikian si ibu pekerja tak merasa sungkan ditemani si buah hati kala bekerja meski tak setiap hari juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun