Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa PNS Bujang dan Lajang, Berharap Jodoh dengan Karyawan Swasta atau Wiraswasta?

20 September 2021   14:29 Diperbarui: 20 September 2021   16:24 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Bisa memulai bisnis dari muda jauh sebelum masa pensiun tiba. 

Usia pensiun rata rata di Indonesia mulai 55 tahun hingga 60 tahun. Sedangkan usia mendaftar CPNS maksimal 35 tahun. 

Seandainya ketrima di usia 28 tahun, paling tidak masa aktif kerja 30 tahun bila purnatugas umur 58 tahun. 

Mereka yang kepengen berjodoh ini ingin agar pada saat menjelang pensiun, keluarga sudah punya pondasi  bisnis kuat dan berkembang, yang dari awal dikelola pasangan setelah menikah. Jadi tak harus lagj mulai dari nol. 

Fenomena yang ada, para PNS yang hendak pensiun, ada yang dipikirkan lagi mau ngapain setelah pensiun.Karena kebanyakkan, masih ingin terus beraktifitas, berkreasi dan bergerak terus setelah purna karya. 

Masuk akal juga sih. Logis alasan nya. 

2. Trend gaya hidup dan kebutuhan yang tak bisa hanya bersandar pada gaji yang "begitu -begitu saja" dalam tanda petik. 

Alasan lain sesama PNS sudah saling tau kisaran gaji per bulan, ditambah sejumlah tunjangan. Masuk dengan  sarjana, golongan III, kemudian gradasi naik III A,III B dam seterusnya. 

Sekian tahun naik dengan sejumlah parameter sebagai persyaratan. Gaji juga naik, tapi harga barang dan kebutuhan malah sudah lebih dahulu naik naik ke puncak gunung. 

Kiri kanan kulihat saja tapi belum tentu bisa membeli. Kredit mungkin iyaa, hehe. 

Menikah dengan pegawai swasta mapan, meski ukuran mapan ini relatif ya, tapi paling tidak umumnya gajinya lebih besar dari PNS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun