Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Warna-warni Berpuasa, Pengeluaran Kok Banyak dan Sungkan Menolak Jamuan

14 April 2021   23:06 Diperbarui: 14 April 2021   23:24 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai dari yang tipe all you can eat aiias makan apa aja suka -suka loe dah, dengan harga dipatok sekian puluh atau sekian ratus ribu, sampai warung makan laris di tengah kota. 

Mungkin karena masih umuran anak muda, dan sukanya makan sambil sharing dan berkomunitas, jadi ya menikmati aja. Ada kesepakatan tertulis meski kadang juga dibayarin sama yang dituakan secara finansial...hehe. 

Ternyata kapasitas lambung manusia ada batasnya, Mau seenak apapun, sebanyak apapun menunya, tetap saja tak semuanya habis. 

Cicip sebentar, dua tiga sendok  masuk mulut, ditambah nasi dan lauk lain, ya sudah kenyang lah. 

Meski mata kepengen, namun apa daya perut tak satu komando. 

" I am full Bro," kata saya biasanya ketika dipaksa lebih banyak makan lagi karena sudah dibayarkan. 

Sampai sekarang bila ketempat nasabah yang sedang menjalankan puasa, lebih baik ketemu nya sebelum mendekati puasa. 

Karena bila mereka menjanjikan mendekati jam berbuka, terutama nasabah yang ibu-ibu, sudah pasti akan diajak berbuka bersama. 

Nah itu yang biasnaya dihindari. Kerap kali tak bisa menghabiskan semua menu yang disajikan. Padahal saya ngga enak, karena harus menghormati dan ngga enak bila menolak. 

Belum lagi di tiga tahun terakhir, ada sejumlah lauk yang dipantangin karena alasan kesehatan. Susahnya kalo sudah di rumah mereka, rasa sungkan dan ngga enak jauh lebih besar daripada harus menolaknya. 

Apalagi yang sudah kenal dekat seperti sahabat atau orang  tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun